Tubuh mungil Darra melesat memasuki area indoor basket di SMA Bina Raya. Yang pasti di sana sudah ada Revan yang tengah men-driblle bola basket. Berdamage!
Tidak lupa kan, kalau di jam istirahat pertama ini Darra akan dilatih basket oleh Revan si ketua basket itu?
"Hai Darra.... Makin cantik aja sih lo," sapa teman Revan yang ternyata berada di situ juga.
Sementara yang di sapa, mengibaskan rambutnya ala seorang bad girl sejati. "Oh jelassss!"
"Tapi sayang ya badan lo tepos, padahal cantik. Pantes aja nggak ada yang tertarik!"
Para teman Revan itu pun langsung tertawa gelak mendengar celetukan salah satu kawan mereka itu.
Sebagaimana juga Darra tersinggung. Lagian apa salahnya sih punya badan kecil. Yang penting bernafas kan.
"Dih! Ada kok yang tertarik sama gue. Intinya yang nggak mandang fisik," ketus Darra menjawab.
"Udah jangan ribut. Mending lo pada cabut deh," instruksi Revan kepada teman-temannya itu.
"Iya Bang Repan iyaaa."
Setelahnya, baru mereka pergi untuk melakukan ritual kantin. Dan kini hanya tersisa Darra dan Revan.
"Sekarang lo latihan dribble dulu ya. Liat gue." Revan memperlihatkan tutorialnya men-dribble bola basket.
Berbeda dengan Darra yang malah tersenyum gaje bak orang sinting. Ganteng banget sih Kak Revan! Makin mleyot aja gue....
Gadis itu terus memandang puas pesona illahi di depan matanya itu. Ganteng, berdamage, ketua basket, kakak kelas lagi!
"Giliran lo, Ra." Mampus.
Darra pun dengan ragu mengambil bola yang ada di tangan Revan lalu mencoba men-dribble. Tetapi gimana yak, Darra terlalu lembek menggerakkan tangannya sehingga seperti orang yang kejijikan.
Revan yang tertawa renyah pun berkomentar, "Sumpah lucu banget lo, Ra. Lo kurang lincah, Ra."
Darra cukup senang dibilang lucu oleh Revan. Pasalnya ia memang imut. Tetapi ia juga malu. Gadis itu pun kini meringis.
Kemudian Revan mendekati Darra dan berdiri di belakang gadis itu untuk mentitahnya men-driblle bola basket. Seketika jantung Darra berpacu keras seakan nyaris rogol. Rogol sekalian mampus.
Ampun bang jago! Pertama kalinya gue sedeket ini sama gebetan!
"Ikutin gue ya."
Darra mendongak ke atas, yang ia dapati wajah Revan yang terlihat jelas kegantengannya. Maklum, Darra pendek. Tingginya pas se dagu Revan. Lamat-lamat Darra tersenyum dan mengangguk.
Dalam waktu ke depan, Darra mulai bisa bermain basket. Bahkan gadis itu sangat puas karena Revan super ramah. Dan sudah sekitar dua puluh menit keduanya tertawa bersama. Romantis bisa dibilang.
Kini Darra mulai lelah dan berkeringat, namun gadis itu akan melakukan shooting ball sekali lagi, dengan Revan yang tetap mentitahnya.
"Sekali lagi nih. Fokus, Ra," peringat Revan secara lembut.
"Asiapp Kak!"
"Gue itung nih. Satu.. Dua.. Tig-"
"OH MY LORD, SAYANG! Kenapa kamu pelukan sama cewek kegatelan itu sih?!" tegur siswi ber-name tag Yura Arabella.
Gadis ber-behel biru dan berambut semu merah itu muncul bersama dengan dua bestienya yang sepertinya sama-sama dari kantin karena masing-masing memegang pop ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad girl Is My Soulmate✔️
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... °°° 💗 °°° Ini kisah antara dua insan yang saling bermusuhan, berbeda sifat, dan berbeda jenis kelamin tentunya. Raka adalah Good boy tampan dengan berbaga...