TERCYDUK PURA-PURA

133 111 537
                                    

"DARRA!!"

"Iya Bapak Jayanto terhormaat," sahut Darra dengan santainya.

Padahal yang ia hadapi sekarang adalah guru BK tergalak di SMA Negeri Bina Raya. Ya, namanya Pak Jayanto. Biasa dipanggil Pak Jaya oleh seantero. Dan barusan Pak Jaya lah yang menggertak keras di ruangan BK sekolah tersebut.

"Kamu tidak mendengarkan saya bicara sejak tadi, hm?!"

"Hiliiih yang nyuruh lu ceramah juga siapa..." desis Darra lirih. Namun samar-samar dapat terdengar oleh telinga Pak Jayanto.

"DARRA!!!"

"Iya bapaaak," sahut Darra.

Gadis itu sejak tadi duduk santai dengan tangan terlipat di depan dada. Dengan nada pasrahnya Pak Jayanto berbicara, "Cukup. Saya muak selalu melihat wajahmu di ruang BK ini. Apa kamu nggak bosan hah?!"

Darra tertawa kecil. "Wihh, kalau bosen mah banget, Pak. Nggak usah ditanya ihhh."

Bisa-bisanya anak satu ini super santai. Sementara Pak Jayanto sekarang membenamkan wajahnya di telapak tangan. Guru senior itu mendapat laporan dari Raka kalau Darra telah bertindak brutal sampai mencelakai Diva.

"Kenapa, Pak?" tanya Darra yang melihat Pak Jayanto frustasi.

Pake nanya lagii, pikir Pak Jayanto. "Keluar Darra! Berdiri di bawah tiang bendera sampai bel pulang!"

Eh buset nggak tanggung-tanggung yah! Bel pulang mah masih 4 jam lagii. Dasar Pak Jayasuuu!!!

* * *

Dua jam telah berlalu~

Darra yang dipanggang di lapangan, kini merasa sangat bosan. Sebenarnya sih Darra nggak sepenuhnya berdiri terus di bawah tiang bendera. Yakalii berdiri berjam-jam tulang kakinya nggak bakal rontok.

Kadang tuh bocah jongkok, lesehan sambil scroll reel IG, bahkan 15 menit lalu tuh bocah abis ngonten tiktok di tengah panasnya lapangan itu. Caption-nya : 'cosplay jadi oscar oasis'. Herannya tiap kali Darra hendak ngibrit kabur, Pak Jayanto selalu muncul. Hmmm!

"Eh Ra, lo lagi dihukum?"

Darra mengangguk dengan cemberut. Biar si Repan memelas gitu lhoo.

Jangan brisik!
Tadinya sih... si Darra lagi neduh di bawah pohon kelengkeng dekat lapangan sambil ngedit konten tiktoknya, tapi otaknya berinisiatif buat langsung berdiri di bawah tiang bendera sambil hormat. Karena Darra tau, bentar lagi istirahat dan Revan bakal nyamperin Darra. Ahayyy. Dan ternyata beneran doong....

Revan mendekati Darra. Kedua telapak tangannya terjulur menutupi kepala Darra bagian atas. Dengan maksud agar gadis mungil itu tidak terkena panas. "Kok bisa dihukum?" tanyanya.

Tau gak sih kondisi jantung Darra sekarang? Itu bola matanya Revan pengin banget Darra colok. Tatapannya euuhhh.

Dear Tuhan, gue salting sama mahluk ciptaanmu iniiii!

"Gue mah biasa dihukum, Kak," jawab Darra mencoba humor. Padahal lagi nahan jantungnya yang mendadak pak cepak jeder.

Revan terus menatap manik mata Darra, membuat gadis itu semakin salah tingkah. Ya siapa juga yang nggak bakalan kesemsem sama cogan ter-famous di sekolah ini. Udah gitu perhatian banget lagi sama Darra, pake jadi tameng.

"Pasti gara-gara Raka," tebak Revan.

Eh. Suka bener kalo ngomong....
Yapp gue gini kan gara-gara Raka yang belain Divaasuu!

"Biasa lah, Kaka itu jadi ketua kelas gitu-gitu mulu. Pengin gue bacok asli."

"DARRA GANJEN!!! MINGGIR LO CURUTT!"

My Bad girl Is My Soulmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang