"Kalau gue mau bilang lo pacaran sama Diva sipaling sombong itu, kenapa?"
"Nggak usah ikut campur."
Raka kemudian melipat kedua tangannya dan tersenyum menantang. "Mending sekarang tepatin omongan lo."
"Omongan apaan?"
"Nggak usah pura-pura pikun. Lo janji lo mau insaf kalau gue punya pacar duluan. Mana buktinya?"
Darra membulatkan bola matanya. Gadis itu sendiri sebenarnya baru ingat dengan hal itu.
Ah, kenapa Raka harus ingat?
Darra menunduk menyembunyikan ekspresi kesalnya. Mana mungkin Darra akan bertobat sebelum kiamat.
Eh amit-amit ding!
"Anu, Ka... Kayaknya insaf gue ditunda dulu dehhhh."
Raka menyengir tidak menyangka. "Mana ada kayak gitu."
Darra akhirnya mendongak kesal. "Udahlah lo nggak usah ngatur-ngatur gue lagi. Beres kan?"
"Nggak. Lo udah ngukuhin omongan lo waktu itu. Sekarang gue tagih."
Bodo amat. Tapi tunggu, kenapa Raka bisa ngebet banget gitu... Atau jangan-jangan.....
"Lo settingan doang kan?" tuduh Darra bersemangat.
Raka yang tadinya santai, kini sedikit menegang. "Settingan?"
Dari situ Darra sedikit yakin tuduhannya benar. "Halahh, Ka-Ka... Lo itu nggak pinter bo'ong. Dan gue-nggak sebego yang lo pikir."
"Tapi lo bego, Ra. Ngomong aja nggak jelas topiknya."
Darra berdecak-decak. "Pura-pura nggak tau lo keliatan banget sumpah, Ka. Lo pacaran sama Diva cuma settingan kan?"
Raka mengeratkan lipatan tangannya di depan dada. Mencoba rileks. "Ngaco."
"Anjir ngeles mulu!" umpat Darra. Capek. "Oke gue akan buktiin kalau lo sama Diva cuma settingan."
Darra berjalan mundur keluar dari kamar Raka. Tidak lupa gadis itu menyeringai lebar sembari menunjukkan kedua jari tengahnya kepada Raka.
* * *
Senin.
Hari yang Darra tunggu tiba juga. Gadis itu sejak Sabtu sore di rumah Raka, sudah tidak sabar ingin bertemu Alexa. Sayangnya ia tidak tau di mana rumah cewek itu.
Jangan ge-er dulu, Darra kangen Alexa hanya karena ada something.
"ALEXA HOW ARE YOU?!!" Inilah penampakan Darra yang datang-datang ke kelas seperti toa berjalan.
"Woy anjir brisik! Peringkat gue jadi turun!" timpal Dimas yang sedang mabar ML bersama Bagas dan siswa sekelas lainnya.
Darra tidak perduli.
Gadis itu langsung merangkul Alexa yang tadinya sedang sibuk memakai maskara. Biar lentik kek bulu mata unta katanya."Woy-woy-woy lo mau bawa gue ke mana curut?!"
"Ikut aja nggak usah banyak bacot."
"Sialan lo, Ra."
Dan rupanya, Darra membawa Alexa ke kantin. Mau nraktir kah?
Dengan semringah Alexa berkata, "Wih lo baek juga ya Ra, pake traktir gue buat sarapan pagii."
Gadis itu dengan sigap hendak duduk di bangku pilihan Darra, tetapi langsung dicegat. "Ettsss! Lo boleh duduk dan pesen sepuasnya asalkan turuti syarat dari gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad girl Is My Soulmate✔️
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... °°° 💗 °°° Ini kisah antara dua insan yang saling bermusuhan, berbeda sifat, dan berbeda jenis kelamin tentunya. Raka adalah Good boy tampan dengan berbaga...