"Darra, apa benar yang berada di mading sekolah itu kamu? Kamu yang melakukan hal tidak senonoh itu?!"
Jangan kaget. Darra sekarang berada di ruang BK gara-gara informasi bodong di mading. Dan sekarang Pak Jaya sedang menginterogasinya.
"Itu fitnah, bapakk. Saya anak baek-baek nggak mungkin gitu. Bapak tuh harus percaya sama saya, Pak. Di sini tuh banyak yang syirik sama saya makanya kurang kerjaan gitu," sahut Darra seperti biasa. Santai.
"Saya nggak tau mana yang benar. Intinya kalau lagi-lagi kamu mencemari nama baik sekolah ini, saya tidak akan segan-segan mengeluarkan kamu!"
"Idih gue nggak mencemari sama sekali kok!"
"Darra jaga sopan santunmu! Saat ini kamu saya skors."
Darra mengulas senyum gemas. "Serah bapak, mau skors kek, keluarin kek, masih ada Tuhan kok."
* * *
Sumpah serapah Darra gemes banget sama seisi sekolah. Hari ini dia kenyang mendapatkan caci makian. Bahkan sejak pagi pun ayangnya tidak muncul ke kelasnya. Jadi, Darra pikir Revan membencinya juga seperti anak-anak lain. Eh tapi ternyata pulang sekolah cowok itu menghampiri Darra.
"Cantik, kenapa cemberut?"
"Lagian Kak Revan kenapa baru temuin aku? Kakak percaya kan kalo yang di mading itu cuma fitnah? Pacar aku aja ganteng, masa iya aku ganjen sama Om-om!"
Revan tersenyum gemas mencubit kedua pipi Darra. "Percaya kok. Maaf yah, dari pagi aku ada latihan try out. Kamu tau ini ulah siapa?"
Darra memeluk Revan. Seolah ingin berkeluh kesah, "Raka dalangnya. Dia begoin aku selama ini. Aku benci!!"
"Udah yaa jangan sedih. Kan ada aku. Yuk pulang bareng."
Darra mendongakkan kepalanya. "Sebentar Kak, aku boleh minta satu permintaan nggak?"
"Apa?"
"Anterin ke rumah sakit yaa. Aku kangen Mami."
Revan tersenyum. "Ada lagi, cantik?"
Darra salting seketika. Malu-malu ia berucap, "Jangan pernah tinggalin aku yaa, Kak.. Maut aku ada di tangan kakak. Kalo kakak pergi aku ikut pergi pokoknya."
Baguss!
* * *
Raka semakin risau.
Sebenarnya apa penyebab Darra menyebutnya jahat?Sejak pagi, Raka sengaja berdiam diri di depan rumah Darra, menunggu gadis itu pulang dari sekolah. Malah Rey yang pulang duluan dan keheranan melihatnya pun, Raka nggak peduli.
Akhirnya pukul 14.00 WIB Darra pulang. Dengan dada bidangnya Raka menghadang Darra yang pura-pura tidak melihatnya.
"Minggir!"
"Ra, lo kenapa?"
Darra tak habis pikir. "Lo yang kenapa? Kenapa lo pura-pura baik selama ini padahal aslinya bajingan!"
"Ra! Kasih tau gue letak kesalahan gue, biar gue paham."
"Nggak usah pura-pura polos lagi deh. Gue mau masuk!"
Raka tetap mencegahnya. "Gue udah sembuh, Ra. Kita bisa jenguk Mami lo sesuai permintaan lo kemarin."
Darra menyunggingkan senyum miringnya. "Telat! Satu hal, lo nggak usah sok peduli lagi. Gue bakal cari ayah gue pun---lo nggak bakal peduli."
Brukk!
Darra yang mendorong Raka hingga cowok itu jatuh. Lalu secepatnya memasuki rumah dan menguncinya dari dalam. Darra capek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad girl Is My Soulmate✔️
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... °°° 💗 °°° Ini kisah antara dua insan yang saling bermusuhan, berbeda sifat, dan berbeda jenis kelamin tentunya. Raka adalah Good boy tampan dengan berbaga...