Votmen kalian tuh bikin aku makin semangatt.
Janlup ramein yaagezz!
Kreettt
Remaja cowok berperawakan tinggi yang berseragam sekolah lengkap nan terkesan super tampan, membuka pintu sebuah ruang pasien di rumah sakit Medika.
Di mana di dalemnya, sepasang kakak beradik lagi nangis berjamaah di pinggir brankar pasien--yang tak lain adalah Maminya.
Cowok tadi, Raka.
Dia letakkin dua styrofoam bubur ayam di meja deket brankar tersebut."Rey, Ra, sarapan dulu."
Nggak ada respons. Kepala Darra tetap tergeletak lemas di samping lengan Maminya yang tertidur rapuh, serta hidung mancung gadis itu masih kembang kempis karena menangis. Rey sendiri kayak bencong sekarang, nangisnya kagak karuan.
Akhirnya Raka ngejawil bahu Darra. "Ra, sarapan buryam dulu sama Rey."
"Nggak mau anjink! Bubur ayam rasanya kayak tai."
Raka hanya berhembus sabar. "Yaudahh jangan nangis muluu, pasti Mami lo bangun kok..."
"KAPAN BANGUNNYA?! KAPAAN?!! HIKSS!!!"
Sebenernya kenapa??
Jadii tengah malem tadi tuh suster yang dari pihak rumah sakit Medika ngabarin kalau Meli kecelakaan parah. Benturan yang amat keras di sekujur tubuhnya. Sekarang aja penampilannya kayak mumi.
Yahh Mami Meli sampai koma. Kok bisa kecelakaan?
Bonyoknya Raka udah berkomunikasi sama kepolisian, diduga sih kalo nggak tabrak lari ya sengaja ditabrak itu Mamii. Tapi polisi bakal terus mengusut kasus itu.
"Iyaa, Bang. Hikss! Mami gue kapan bangunnya..." rengek Rey.
"Gue nggak tau, Rey. Yang penting kita banyak berdoa yaa," sahut Raka prihatin. "Oiya Darra udah gue buatin surat ijin nggak masuk sekolah. Lo gimana, Rey?"
"Ayang gue udah buatin."
Meskipun terkesan dengan ucapan menyedihkan, tapi Raka tetep terhenyak.
Mentang-mentang punya Ayang!
"Yaudah gue sekolah dulu. Janlup sarapan. Ntar Mama gue ke sini kok..." Raka mulai melangkah.
"Ka...."
Darra yang manggil. Raka menoleh lagi. "Kenapa?"
"Caffe Mami gimanaa...." ujar cewek itu cemberut. Raka juga bisa liat dari semalem Darra nangis mulu, sampai matanya jendul.
"Nggak usah dipikirin, Ra. Papa udah bilang ke karyawan Mami lo buat libur dulu. Mereka pasti paham kok." Raka lanjutin langkahnya. Beneran pergi ke sekolah.
Di saat itu Darra meraung kembali. "Mamiii ayo banguunnn! Darra udah beliin minyak goreng sama kuaci buat Mamiii... Hiks! Mami bangun!!"
"Mii, Rey minta maaf kalo selama ini bandel. Hiks! Bangun, Mii... Ntar siapa yang bayarin SPP Rey?"
Au ah nangis juga gada gunanya. Akhirnya Darra ijin ke Rey buat ke toilet dulu.
~Toilet rumah sakit
Darra terus menyeka air matanya. Berulang kali ia membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari wastafel, namun kadar kesedihannya gamau berkurang.
Masih mewek, gadis itu menatap dirinya di cermin. Tampak pucat gak kayak biasanya yang menor.
"Siapapun LO yang BIKIN MAMI gue SAKIT, gue BENCI sama LO! BENCI-BENCI!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad girl Is My Soulmate✔️
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... °°° 💗 °°° Ini kisah antara dua insan yang saling bermusuhan, berbeda sifat, dan berbeda jenis kelamin tentunya. Raka adalah Good boy tampan dengan berbaga...