13. bk🧬🎭

998 221 443
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr yuhuuuu

panggil aku kabos aja yaaaa

spam komennya dulu donggg

ayooo 400 komen baru lanjut next

selamat membacaaa ohooooy

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

Aiger berjalan ke BK dengan muka yang masih merah padam. Ia membuka pintu BK itu dengan sedikit keras yang menimbulkan suara.

Bapak Fino yang merupakan guru BK di sana terlonjak kaget saat pintu itu terbuka. Aiger duduk di depan bapak itu dengan muka santai tanpa dosanya.

"Mana Sandi?" tanya Pak Fino yang tidak melihat Sandi ada di sana ataupun mengikuti Aiger juga ke sini.

"Mana saya tau," balas Aiger tak minat menolehkan kepalanya ke arah lain, tak mau menatap Pak Fino itu.

Pak Fino geleng-geleng kepala melihat kelakuan Aiger yang sangat tidak sopan itu. "Saya ini guru kamu Aiger, kamu gak tau?" tanya Pak Fino pada Aiger dengan suara khasnya.

"Saya tau, lah kan emang guru saya. Saya gak bilang bapak itu polisi saya," balas Aiger dengan sangat tidak sopan membuat Pak Fino kesal, tapi dia tetap mencoba untuk biasa saja.

"Mana bisa juga saya jadi polisi kamu," jawab Pak Fino menyandarkan punggungnya ke kursi putarnya. Ia lalu memutar kursi itu tiga ratus enam puluh derajat seperti anak kecil.

"Bisa aja, kalau saya bayar," balas Aiger dengan santai.

"Berapa kamu bayar saya? Mau ni saya jadi polisi kamu," kata Pak Fino dengan serius.

"Jadi saya di sini ngapain? Kalau cuma gini aja mending sayang pergi," kata Aiger ingin beranjak dari bangkunya tapi Pak Fino langsung menghalanginya.

"Eh jangan pergi dulu. Kita tunggu Sandi."

"Permisi pak, maaf saya telat." Sandi yang baru datang ke ruang BK itu langsung duduk di samping Aiger.

Aiger menatap Sandi dengan tatapan tajam lalu sedikit bergeser. Urusannya dengan cowok itu belum selesai, masih ada hal yang harus ia lakukan padanya.

"Apa alasan kalian bertengkar tadi?" tanya Pak Gino mulai serius.

"Dia yang mulai pak, dia bawa motor gak becus. Main nabrak-nabrak pacar gue aja. Lo kalau gak bisa bawa motor gak usah sok-soan," sanggah Aiger dengan amarah yang mulai terpancing.

"Kan gue udah bilang buat minggur tadi," balas Sandi tidak terima.

"Ya tapi lo bilangnya waktu udah hampir dekat, gimana orang mau minggir kalau gitu!" seru Aiger lagi dengan urat yang membuat suaranya menggema di ruangan itu.

Pak Fino yang ada di situ hanya diam di tempat dengan mulut yang melongo tidak berani menghentikan mereka dulu.

"Mana bisa gue bilang dari jauh, mana dengar. Rem gue tiba-tiba blong lagi," balas Sandi lagi sedikit meninggikan nada bicaranya melawan Aiger.

"Kalau gitu ngapa lo pakai tu motor butut lo ke sekolah. Udah tau tu remnya blong," kata Aiger lagi kembali melawan Sandi, dia tidak akan mau kalah.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang