47. demi anak aku🦠🎭

2.9K 171 21
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraiger niiii

panggil aku kabos aja okeyyy

spam komennya dulu donggg

sama votenya jugaaa

100 VOTE UP LAGIII

selamat membaca yaaaa

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

Amora berjalan dengan sedikit kesusahan karna dia baru saja mengambil kain dari jemuran. Ini semua adalah baju-baju anaknya yang telah dicuci tadi.

Hiza telah membelikan baju, bedung, sarung tangan dan semua yang diperlukan oleh anak bayi dari kemaren. Hiza terlalu histeris menanti anak Amora lahir ke dunia padahal kalau dihitung-hitung anaknya akan keluar empat bulan lagi.

"Eh Amora, kenapa kamu yang angkat kainnya sih? Kenapa kamu capek-capek hah?" tanya Hiza yang baru pulang dari bekerja dan langsung disuguhkan pemadangan Amora yang mengangkat banyak kain itu.

"Bunda, gapapa kok, Amora gak kenapa-kenapa bunda, cuma angkat jemurannya doang," balas Amora dengan santai. Ia meletakkan baju anaknya di atas sofa untuk dilipat.

"Tapi Amora, Bastian bisa ngangkatnya. Mana dia?" tanya bunda mencari-cari Bastian.

"Bastian belum pulang bunda," jawab Amora.

"Aduh anak bujang. Kemana tu anak bujang bunda," komen Hiza lalu berjalan ke arah dapur untuk mencari minum, dia sangat haus.

Amora lalu duduk di lantai yang ada karpetnya dan melipat satu persatu kain anaknya. Dia mengangkat baju itu ke udara dan melihat betapa kecilnya baju itu. Akan sekecil apa anaknya nanti.

Senyuman Amora muncul sambil terus melipat baju anaknya itu dan sesekali mengelus perutnya. Amora sangat menantikan anaknya lahir. Dia sangat tidak sabar menunggu.

"Amora-Amora, udah bunda aja. Udah jangan," larang Hiza mengambil tangan Amora agar tidak kembali melipat baju itu.

"Bunda, Amora gapapa Bunda. Cuma lipat kain doang loh. Gak akan buat Amora capek bunda. Boleh dong bunda, masa Amora gak pernah kerja sih," pinta Amora lagi dengan nada permohonan.

"Tapi Amora, nanti kamu kecapean, nanti berpengaruh loh sama adeknya," sanggah Hiza lagi membuat senyum Amora langsung pudar.

"Bunda, kemaren aku lihat di youtube, ibu hamil gak boleh diam terus, dia harus banyak gerak biar anaknya gak lengket di dalam perut. Bahkan aku disuruh jalan-jalan terus," kata Amora lagi pada Hiza.

"Boleh dong bunda. Cuma ini doang loh," pinta Amora lagi membuat Hiza menghembuskan nafasnya.

"Yaudah, kali ini aja loh." Amora tersenyum mendapatkan izin dari Hiza.

Dia kembali melipat baju calon anaknya itu dengan sangat rapi dan bersemangat. Amora tidak sabar memakaikan baju itu ke tubuh anaknya.

Melihat sarung tangan dan sarung kaki yang hanya muat untuk jari telunjuk Amora itu membuat Amora tersenyum. Kecil sekali.

Beberapa lusin baju itu membuat pinggang Amora sakit karna duduk terus. Semuanya akhirnya selesai Amora lipat. Ia berdiri dan meletakkannya di kamarnya untuk disimpan di sana.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang