30. perjodohan mendadak💣🎭

1.7K 80 5
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrrr

siapin mental kalian ni haruuusss

membaca part ini dan part selanjutnya

panggil aku kabos yaa

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

Aiger sudah siap dengan jas hitam dan celana hitamnya. Resga hari ini mengatakan ada sesuatu yang penting yang menyebabkan Aiger harus ikut juga dengannya.

Tanpa bertanya lebih lanjut tentang apa yang penting itu, Aiger hanya mengikuti saja. Dia tidak berniat menanyakan lagi, kan makan gratis juga ke restoran katanya.

Aiger turun ke ruang tengah dan menghampiri Rezga juga Mairin yang juga sudah siap dengan baju mereka masing-masing. Senyuman tercetak di wajah Aiger dan Mairin melihat anaknya itu, sangat tampan sekali.

"Anak Papa udah gagah banget," puji Rezga menepuk pundak Aiger dua kali lalu merangkulnya dengan kaki yang berjalan ke luar.

Tak bisa menghindar, Aiger mengikuti langkah Rezga itu dan masuk ke dalam mobil. Sebenarnya tadi Aiger ingin pergi pakai motor saja, tapi Rezga melarangnya. Mau tidak mau dia harus ikut bersama Rezga.

Mobil Rezga melaju meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang. Jalanan malam jni tidak terlalu macet. Jadi sepertinya mereka tidak akan terlambat.

"Ayo turun pangeran," ujar Mairin mempersilahkan Aiger untuk turun dengan membukakan pintu untuk anak satu-satunya yang ia punya itu.

Aiger terkekeh melihat tingkah mamanya ini tapi dia tetap saja keluar lalu berdiri merapikan kerah bajunya seraya melihat ke sekitar restoran.

"Ngapain sih kita ke sini?" tanya Aiger yang mulai merasa penasaran menolehkan kepalanya ke arah Rezga yang sudah merapikan bajunya.

"Ayo masuk." Bukannya menjawab, Rezga malah menarik tangan Aiger untuk masuk ke dalam restoran itu bersama Mairin yang menggandeng tangannya.

Keluarga itu sangat harmonis sekali, tanpa paksaan, tanpa kepalsuan, semuanya asli. Bukan seperti kebanyakan keluarga lain yang hanya harmonis di depan dan hancur di belakang.

Aiger sangat bersyukur sekali mempunyai keluarga seperti itu. Dia juga tidak pernah kekurangan apapun, kasih sayang, uang, makan. Semua orang tuanya berikan untuknya.

Aiger duduk di kursi yang telah disediakan sebelumnya dengan Rezga di kirinya dan Mairin di kiri Rezga.

"Kenapa kita ambil kursi yang berenam?" tanya Aiger heran. Mereka hanya bertiga, tapi kenapa malah pilih kursi yang berenam?

"Udah, kamu diam aja. Jangan banyak tanya," balas Rezga membuat Aiger berdecak sebal. Apa salahnya memberitahukan Aiger agar dia tidak penasaran.

Rezga melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Mereka datang terlalu cepat, padahal janjinya jam delapan tapi sekarang masih jam setengah delapan.

"Pa, gak pesan makanan apa kita? Ngapain diam-diam aja dari tadi?" tanya Aiger yang sudah mulai jengah karna sudah lima belas menit mereka diam-diaman gak jelas.

"Kamu diam aja Aiger, ikutin aja. Jangan ribut," tegas Rezga lagi yang sudah sangat jengah dengan Aiger ini.

Aiger berdecak sebal lalu mengacak-acak rambutnya frustasi. Mairin yang melihat langsung menhampiri anaknya itu dan merapikan kembali rambut Aiger.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang