6. emosi aiger💣🎭

2.3K 326 485
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr yuhuuuu

panggil aku kabos yeeee

spam komennya duluuu

400 komen baru lanjuuut

selamat membacaaa yuhuuuuy

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

"Ra, jalan keliling sekolah yok," ajak Aiger menarik tangan Amora dengan lembut padahal Amora belum menjawab iya. Percuma saja cowok itu bertanya tadi.

"Kalau aku gak mau gimana, kak?" tanya Amora terpaksa menghentikan langkahnya untuk mengetes Aiger.

"Ya gue gendong lah," jawab Aiger cepat dan langsung menggendong Amora ala bridal style dengan mata yang menatap lurus ke depan.

Amora yang diperlakukan seperti itu langsung memukul pelan dada Aiger. "Kak Aiger, turunin aku," pinta Amora menundukkan kepalanya malu.

"Gak mau," balas Aiger sambil terus berjalan entah ke mana.

"Turunin dong Kak. Iya aku jalan sendiri nanti. Aku bakal ikut kakak," paksa Amora mengalungkan tangannya ke leher Aiger, itu artinya dia terima-terima saja digendong.

"Cium gue dulu deh." Aiger berhenti mendadak dengan muka yang ia dekatkan ke arah Amora.

"Is kamu modus. Gak mau lah, kamu bauk," balas Amora mengarahkan kepalanya ke arah lain.

"Iya deh yang harum." Aiger kembali melangkahkan kakinya menjelajahi sekolah yang sangat besar ini, dia hanya ingin menghabiskan waktu istirahatnya bersama pacarnya.

"Kak, turunin aku. Semuanya lihat tu, jadi malu, turunin dong," pinta Amora dengan nada memohon lagi.

"Gue bilang cium dulu baru gue turunin." Aiger mendekatkan wajanya ke arah Amora. Amora menghembuskan nafas pelan.

"Turunin dulu dong," pinta Amora lagi dan Aiger menggeleng.

"Cium dulu baru turunin."

"Turunin dulu."

"Cium dulu."

"Turunin dulu."

"Cium dulu."

"Gak mau."

"Yaudah, gak usah turun."

Amora memajukan bibir bawahnya lalu mendekatkan bibirnya dengan cepat ke pipi Aiger. "Udah kan."

"Ih jangan cepat-cepat. Lama-lama dong," pinta Aiger lagi yang sangat tidak tau malu itu.

Padahal semua tatapan saat ini tertuju pada mereka tapi Aiger sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Yang dia pedulikan hanya perasaannya pada Amora.

"Udah deh kak, nanti guru lihat loh," lirih Amora dengan muka takutnya.

"Turunin ya," pinta Amora lagi dengan nada yang sangat halus. Aiger tersenyum mendengarnya.

"Pakai sayang dulu," ujar Aiger lagi masih tidak mau menurunkan Amora yang berada di gendongannya. Dia juga tidak berjalan lagi sekarang, dia sedang diam di ujung lorong anak IPA.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang