AMORAIGER 2 [COMPLETED]

35. drop out amora🦠🎭

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerr 2

siapkan mental wkwkw canda

panggil aku kabos yaaa

spam komennya dulu donggg

sama votenya juga dong sayangggg

kasih aku penghargaan gitu kan, ga bayar kokkkk

selamat membacaaa

➮.; °❀‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿❀°

"Amora, apa benar semua ini?" tanya Pak Kepala Sekolah yang masih berusaha menetralkan amarahnya agar tidak keluar di sini.

Amora, Lauren dan Aiger sedang berdiri di depan Pak Kepala Sekolah sekarang. Mereka diminta pergi ke ruang kepala sekolah setelah bapak itu mendapatkan vidio yang telah tersebar luas itu.

Amora masih diam dengan kepala yang ia tundukkan, tidak berani menatap Pak Kepala Sekolah yang mukanya sangat garang itu.

Bapak itu kembali menyodorkan vidio itu di depan Amora. "Amora, saya nanya itu dijawab!" seru bapak itu mambuat Amora tambah takut.

Sementara Aiger yang ada di sebelah Amora hanya santai saja dan Lauren yang ada di samping kiri Aiger sudah tersenyum kemenangan, Amora tidak bisa menjawabnya.

Karna tak mendapatkan jawaban dari orang yang ditanya, bapak itu berjalan ke arah Aiger yang menatap lurus ke depan dengan tatapan bosannya, kenapa dia juga harus ikut.

"Aiger, apa benar ini?" tanya bapak itu pada Aiger membuat Aiger menghembuskan nafasnya.

"Bapak kan bisa lihat dan dengar langsung," balas Aiger dengan tidak sopannya. Ia lalu mengarahkan pandangannya ke arah lain.

Karna merasa tidak puas dengan jawaban Aiger, bapak itu berjalan ke arah Lauren yang dari tadi sudah senyum-senyum sendiri dan sudah merasa dirinya menang.

"Lauren, apa ini semua benar?" tanya Pak Kepala Sekolah itu pada Lauren.

Lauren melipat kedua tangannya di depan dada dengan muka yang bahagia. Ia mangangguk dengan cepat. "Menurut saya itu benar, Pak. Gak ada edit-editan," balas Lauren.

Amora meremuk roknya dan dengan tidak diminta air mata kembali jatuh di pipi mulusnya. Mengapa semua ini harus terjadi padanya, Amora tidak tau harus apa lagi sekarang.

Bapak itu berjalan lagi ke arah Amora yang tidak mau membuka mulutnya dari tadi. Dia hanya diam saja sambil menghapus air mata dengan punggung tangannya.

"Apa kamu hamil Amora?" tanya bapak itu dengan tepat sasaran pada Amora. Isakan Amora terdengar jelas di ruangan itu.

Bahkan semua orang mengeribungi ruangan kepala sekolah untuk mendengarkan secara langsung jawaban dari Amora karna mereka penasaran, bahkan ada yang memidiokannya.

"Kenapa kamu gak jawab Amora? Apa benar semua ini?" tanya bapak itu lagi karna Amora tidak menjawabnya.

"Saya anggap keterdiaman kamu ini iya. Kamu sedang hamil, Amora," putus Pak Kepala Sekolah dengan nada yang sangat merasa kecewa. Karna sudah satu menit dia diam tapi Amora juga tidak membalasnya.