9. jalan dengan amora💣🎭

1.2K 269 448
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr yuhuuuu

panggil aku kabos ajaaaa

spam komennya dulu donggg

400 komen baru lanjut next nyaaa

selamat membacaaa yuhuuuuy

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

Aiger melipat tangannya di depan dada dengan kepala yang bersandar ke dinding pintu kelas 11 IPA 4, kelas Amora. Ia sedang menunggu Amora selasai dengan piketnya karna hari ini tugas piket Amora.

Orang di dalam kelas itu memang sudah tidak banyak, hanya anak yang piket. Tapi Aiger malas saja masuk karna pasti akan mengganggu orang menyapu dan membuat kerja yang jadi lama.

Amora mengemas semua barang-barangnya lalu berjalan menghampiri Aiger dengan senyuman. "Udah kak," lapornya.

Aiger lalu berdiri dengan tegap dan mengacak puncak kepala Amora gemas. "Ayo pulang," ajaknya merangkul bahu Amora yang tingginya sebatas leher Aiger itu.

Mereka berjalan ke parkiran yang sudah lumayan sepi karna jam sudah menunjukkan pukul empat, sudah satu jam yang lalu bel pulang sekolah berbunyi.

Aiger memasangkan helm ke kepala Amora seperti yang biasanya ia lakukan setiap kali Amora pergi naik motor dengannya tak lupa membantu Amora untuk naik ke atas motor hijaunya, Moli.

Moli itu nama motor Aiger. Artinya motor kelima. Total semua motor yang Aiger punya itu ada sepuluh dan diberi nama sesuai dengan urutannya. Kalau yang pertama Mosa, yang ke dua Modu, yang ketiga Moga dan seterusnya sampai yang ke sepuluh, Molu.

Memang sangat kaya Aiger itu, tapi yang sering dipakai ke mana-mana hanya Moli. Entahlah, mungkin karna dia juga udah nyaman makai motor berwarna hijau itu.

"Kita makan dulu ya," ajak Aiger sedikit menolehkan kepalanya ke belakang agar Amora mendengar.

"Terserah kamu aja," balas Amora dengan sedikit berteriak karna pasti kalau suara kecil Aiger tidak dapat mendengarnya.

Aiger memberhentikan motonya di salah satu taman yang banyak berjualan di depannya. Ia membantu Amora untuk turun lalu melepas helm cewek itu tak lupa juga melepas helmnya.

"Ayo, kita mau makan apa?" tanya Aiger berjalan ke masing-masing gerobak itu sambil melihat-lihat.

"Apa aja deh kak, terserah kamu aja, kak," balas Amora yang pastinya selalu seperti itu. Kasan jawabannya itu membuat Aiger geram saja, tidak sesuai dan sama sekali tidak memberi jawaban.

"Semua terserah gue, nanti lo gak suka," balas Aiger yang tidak terima sambil terus berjalan menggenggam tangan Amora.

"Semuanya aku suka kok kak, aku ngikut aja," jawab Amora dengan suara pelan dan senyuman.

Tidak ada pantangan ataupun alergi bagi Amora untuk memakan apapun, semuanya dia suka dan semuanya bisa dia makan kecuali kayu dan batu.

"Makan hati gue mau?" canda Aiger membuat Amora melotot mendengarnya.

"Is kakak apaan sih, nanti yang ada kamu mati kalau aku makan hati kamu," balas Amora memajukan bibir bawahnya kesal.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang