21. candaan papa💣🎭

689 49 2
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr yuhuuuu

panggil aku kabos aja yaaaa

spam komennya dulu donggg

aaa ga sabar banget nunggu 170 readers padahal dikit lagi

pingin cepat tamatinnnn

yaudah deh, sekarang kalau mood up yeeee

selamat membacaaa kiwww

.; °‿‿‿‿((AMORAIGER 2))‿‿‿‿°

"Mama mau susu," pinta Aiger yang sedang rebahan di sofa dengan TV sambil bercerita dengan Mairin—Mamanya— di dapur dan Rezga—Papanya— yang sedang mengetik di laptopnya.

"Ambil aja deh sendiri," sahut Mairin dari belakang, dia sedang sibuk memasak kue dan Aiger menganggu saja. Bisa-bisa jelek kuenya.

Aiger berdiri dari duduknya dengan kemalasan yang luar biasa lalu berjalan tanpa semangat ke kulkas untuk mengambil susu yang ia inginkan itu. Bukan hanya susu yang ia ambil, tapi juga biskuit bayi kesukaannya.

Aiger juga sangat suka sekali dengan biskuit bayi. Menurut Aiger rasanya itu sangat enak. Bubur bayi juga Aiger sangat suka dan pasti ada stok di lemari makanan kalau dia mau.

Apapun yang berhubungan dengan bayi dia pasti suka. Makanan, wanginya, minuman, semuanya. Orang mengira Aiger itu garang, tapi sebenarnya dia adalah cowok yang lembek.

Setelah itu dia kembali rebahan dengan susu dan juga biskuit bayi yang ada di tangannya. Ia terus saja memakan biskuit bayi itu dengan mata yang terus menatap ke layar TV.

"Aiger-Aiger, udah besar masih juga kayak bayi," ledek Rezga yang sekilas menatap anak satu-satunya yang ia punya itu.

"Papa mau? Enak loh pa." Aiger menawari Rezga dan langsung ditolak mentah-mentah oleh Rezga. Dia tidak suka dengan itu.

"Kuenya udah jadi." Mairin membawakan kue yang sudah ia buat tadi dan meletakkannya di atas meja.

Dengan cepat Rezga menyambar kue itu dan memakannya sedangkan Aiger tidak merespon, dia hanya fokus pada susu dan biskuitnya.

"Ger, kamu gak mau?" tanya Mairin mulan mencoba kue buatannya itu.

"Habisin ini dulu, ma," balas Aiger membuat Mairin geleng-geleng kepala.

"Udah besar masih juga kayak bayi. Mana sifat tegas kamu itu, kok hilang. Kemaren katanya diskors karna gebukin orang," ejek Mairin mengelus lembut ranbut Aiger itu.

"Ya kan itu sama orang jahat, kalau di rumah enggak lah. Gak mungkin kan aku gebukin mama sama papa. Yang iya-iya aja lah," balas Aiger membuat Mairin terkekeh.

"Dasar anak kecil, gimana mau punya anak dia ni? Yang ada semua punya anakanya buat dia nanti," canda Rezga dengan kekehan membuat Aiger langsung duduk.

"Ya enggak lah Pa, setengah-setengah ntar. Bagi dua," balas Aiger dengan senyuman candaan.

"Kurus anak kamu nanti Aiger. Bapaknya yang kebesaran," kata Rezga lagi kembali mengambi kue yang ada di depannya.

AMORAIGER 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang