Bab 19 - Terkepung

1K 88 54
                                    

Selamat datang kembali... 


⚠️ There are crime scene ⚠️
Pembaca harap bijak 🙏

Happy Reading 🎉

____________

"Terkadang tidak semestinya semua hal itu di nggak apa-apain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang tidak semestinya semua hal itu di nggak apa-apain.  Manusia bukanlah mesin yang bisa selamanya kuat."

Arzio bab 19

Entah dapat sinyal dari mana, Arga dan Azril bisa mengetahui keberadaan Arzio yang kini sedang di uks. Keduanya menatap intens dengan sorot penuh amarah. Untuk kedua kalinya selama sebulan Arzio kembali mengunjungi ruangan yang selalu mereka hindari.

Uniknya waktu kelas sepuluh mereka berjanji satu sama lain, untuk tidak memasuki uks barang selangkah pun. Apalagi kalau sampai merebahkan diri di atas brankar dengan keadaan yang meresahkan. Dan kini Arzio orang pertama yang sudah melanggarnya.  Seharusnya cowok ini sudah mendapatkan hukuman dari Arga dan Azril.

"Gue disini cuma tungguin Anara, bukan gue yang  masuk uks," Arzio memberikan penjelasan agar tidak kena semprot. 

"Iya kan, Ra?" 

Yang ditanya berpura-pura tidak mendengar. 

Azril berkacak pinggang, menatap sengit wajah sahabatnya yang penuh dengan lebam.  Sementara Arga bersedikap dada turut serta menatap tajam Arzio. 

"Gue serius, bukan gue yang masuk uks," jelas Arzio sekali lagi sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf v.

Azril menghela napas panjang, lalu melepas kaca matanya.

"Lo cukup jawab ya atau bukan." Azril terdiam sejenak sebelum pada akhirnya bertanya, "Deza  yang pukulin muka lo lagi?"

"Kena-"

"Iya atau bukan," sergah  Azril penuh penekanan. 

"Bukan." Azril sedikit membungkuk memegang sisi brankar. Terlintas satu nama yang selalu menjadi patokan akhir dari setiap permasalahan yang Arzio dapat. 

"Marvelo?" 

Arga dan Azril menunggu jawaban Arzio. Sementara Anara, gadis itu seperti kambing congek yang tidak mengerti apa-apa. 

"Jawab anjir!" desak Arga.

"Udahlah nggak usah dibahas, lagian cuma-"

"CUMA LO  BILANG? AR, LIHAT KONDISI LO SEKARANG! JANGAN APA-APA DIBILANG CUMA!" Azril dengan lantang membentak Arzio membuat Anara tersentak. 

Jawaban Arzio yang mengalihkan topik tentu dapat dibaca oleh kedua sahabatnya.  Lagi dan lagi, Marvelo. Sebenarnya anak itu punya masalah apasi sama Arzio sampai harus mengganggunya hingga terluka seperti ini. 

ARZIO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang