Bab 46 - Bahagia Terus Ya

919 83 4
                                    

Yoit!  Finally new bookmark :)

Happy Reading ʕ•ε•ʔ

"Kebahagiaan akan datang  seiring berjalannya waktu ketika  kita bersama dengan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebahagiaan akan datang  seiring berjalannya waktu ketika  kita bersama dengan orang lain."

- Arzio bab 46 -

Bruk!

Anara terjatuh akibat menginjak tali sepatunya sendiri yang tidak diikat tepat di pintu masuk rumah sakit.  Alhasil membuat keranjang parcel yang dia bawa ikut jatuh beserta dengan buah-buahannya.   Orang-orang yang melintas hanya melirik sekilas tanpa berniat untuk membantunya.

Astaga Anara lo ceroboh banget si!  Kan jadi malu diliatin kayak gini.

Gadis yang masih mengenakan seragam itu berdesis merutuki kecerobohannya sendiri.

Sebelum memungut buah-buahan itu Anara terlebih dahulu berjongkok untuk kemudian mengikat tali sepatunya.  Dia hanya mengikat asal.  Lalu Anara pun mulai memungut buah-buahan itu satu-persatu. 

Detik kemudian seseorang meletakkan buah apel  ke keranjang parcelnya.  Sontak Anara pun mendongak.

"Lo mau jenguk Arzio juga ya?"

Manik legam Anara membulat sempurna. Itu Sonya.  Perempuan yang menyukai Arzio.  Anara langsung bangkit setelah memungut buah terakhirnya di dekat kaki Sonya. 

"Makasih," kata Anara.

Pandangan gadis itu langsung tertunduk merasa tidak percaya diri dikala melihat penampilan Sonya yang sangat cantik dengan balutan kardigan berwarna biru langit dan tas yang terlihat mahal.

Sonya tersenyum ramah. Terlihat lesung pipi di kedua pipinya. Namun,  senyumnya luntur saat melihat Anara yang hanya menunduk. Dia merasa terabaikan.

"Kenapa lo nunduk aja?" tanyanya.  Anara tidak menjawab.

"Jangan bilang ..., lo takut sama gue?" Anara semakin tertunduk.  Astaga. Ayolah Anara,  Sonya tidak se-menakutkan itu.

"Gue nggak bakalan makan lo kali santai aja," kata Sonya.  Perlahan Anara mengangkat wajahnya menatap Sonya.

Perempuan bermata sipit dengan lesung pipi itu lantas merubah tatapannya menjadi datar dan tajam.  Anara tertegun.

"Jangan macem-macem sama Arzio, kalau bisa setelah ini lo harus jauhin dia atau ..., gue bakal buat masa-masa terakhir lo di sekolah penuh dengan kejutan yang menyedihkan." Sonya berujar penuh penekanan.

ARZIO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang