"𝑨𝒏𝒅𝒂𝒊 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒔𝒊𝒕𝒖𝒂𝒔𝒊 𝒊𝒕𝒖."
: ft. Jeno
Bercerita tentang Arzio dan waktu yang selalu menempatkan dia di posisi yang salah. Menyisakan penyesalan yang tidak berujung ta...
📍Jangan lompat bab ya, karena di setiap bab saling berhubungan. Dan jangan melewatkan narasi juga, agar kamu nggak bingung📍
⚠️ Harsh Words ⚠️
Happy Reading (⌒o⌒)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan biarkan waktu mengambil kesempatan lo."
- Arzio bab 1 -
Ruang seni musik ini tampak sangat rapi. Semua peralatan musik tradisional hingga modern disusun secara beraturan sesuai tempatnya masing-masing. Ruangan yang didominasi oleh warna hijau pandan ini memiliki motif hiasan dinding yang mengambil gaya retro dengan berbagai macam pajangan khas berwana silver.
Di dalam ruangan yang luas nan sejuk ini, telihat tiga orang laki-laki duduk berselanjar seraya menyenderkan punggung mereka ke dinginnya dinding ruang seni musik. Punggung mereka terasa pegal dan panas setelah lima belas menit lamanya bermain musik.
Lelaki dengan kulit sawo matang yang diketahui bernama Arga Mahes Ananta itu mendongak dengan deru napas terengah seolah baru saja menyelesaikan lari maraton.
Arga merupakan murid multitalenta yang sangat pandai membuat orang di sekitarnya marah dan terhibur dalam satu waktu. Si paling penyuka karakter beruang yang ada di film animasi Marsha and The Bear. Katanya karakter Bear di animasi tersebut sangat unik dan menggemaskan.
"Lo berdua tau nggak?" Cowok itu tiba-tiba saja membuka topik pembicaraan.
"Ge." jawab seorang pemuda yang duduk di sebelah Arga.
Perkenalkan, dia adalah Azril Putra Fadillah. Double L ya ingat! Jangan sampai salah sebut, soalnya bahaya kalau nanti kamu salah sebut. Bisa-bisa kamu dimarahi sama Azril.
Karena bagi Azril nama seseorang itu adalah harapan orang tua kepada anknya agar kelak sang anak bisa menjadi generasi penerus yang membanggakan.
Nama itu harapan orang tua jadi nggak bisa seenaknya diubah, kurang lebih itulah yang Azril ucapkan setiap kali ada orang yang salah menyebut nama panjangnya.
Pemuda dengan mata sipit yang memakai kacamata tanpa lensa ini definisi manusia aesthetic yang handal dalam bidang seni maupun sastra. Selain itu, Azril juga memiliki suara emas yang tidak kalah merdu dengan Arga. For your information, Azril adalah seorang ketua paskibra yang menjabat selama dua periode berturut-turut.