ARZIO [SELESAI]

Bab 9 - Hanya saja

⚠️ Harsh words ⚠️

Happy Reading 📍

"Ada satu hal yang paling berharga di dunia ini selain cinta, yaitu keluarga."

- Arzio Bab 9 -

Suasana kantin memang pada dasarnya tidak pernah lepas dari kata 'ketenangan'.  Banyak para murid yang berlalu lalang keluar-masuk area favoritnya sambil bercengkrama.

Suara riuh, ramai bak pasar Gembrong sangat mewakilkan suasana saat ini.  Banyak murid yang masih saja mengantre  memenuhi stand di kantin. 

Di deretan meja tengah yang hanya tersedia satu meja dengan dua kursi yang berhadapan terlihat  Chendra dan juga Deza yang tengah sibuk dengan dunianya masing-masing.

Chendra yang sibuk menghabiskan makanannya,  dengan Deza yang hanya senyam-senyum sambil melamun. 

Baru saja dia hendak ingin menyuap makanannya, atensi cowok itu teralihkan ketika melihat Deza yang hanya melamun dengan senyum di wajahnya.

Cowok itu merasa ada sesuatu yang aneh dengan anak ini. Tidak seperti biasanya Deza melamun sambil mesem-mesem tertawa.  Aneh.  Pasalnya Deza tidak pernah sedikit pun melamun sambil terkekeh seperti ini.  

Chendra mengernyit  bingung,  mengamati ekspresi wajah Deza.  

"Dra, lo percaya nggak?" tanya Deza tiba-tiba. 

"Percaya apa?"

"Nyokap gue semalem ketawa bahagia banget."

Secara perlahan Chendra meletakkan alat makannya tepat di samping mangkuk.

"Dan lo tau siapa orang yang berhasil bikin dia ketawa?" Chendra hanya diam menunggu kelanjutan perkataan Deza.

"Gue, Dra. Nyokap gue ketawa karena gue."

Deza tersenyum bahagia. Dia terus saja membayangkan wajah mamanya saat tertawa. Chendra terkekeh, ternyata ini alasannya.  Pantas saja.

"Kok bisa?" Chendra bertanya.

"Bisa lah!  Asal lo tau gue ceritain semua tingkah laku konyol lo ke Mama." Senyum di wajah Chendra luntur seketika.

Perasan gue nggak enak nih gumamnya dalam hati. 

"Maksud lo?"

"Maksudnya, gue ceritain ke Mama kalau lo itu suka nempel-nempel sama gue. Pokoknya semua tingkah laku aneh lo deh!" Deza memberitahu Chendra dengan sangat antusias.