Bab 54 - Titik Temu Kebahagiaan

1.1K 92 11
                                    

⚠️ Ralat aja kalau ada typo ⚠️

Happy reading (⌒o⌒)

"Kita akan melebur menjadi suatu kebersamaan dalam satu waktu untuk  mencari titik temu kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita akan melebur menjadi suatu kebersamaan dalam satu waktu untuk  mencari titik temu kebahagiaan."

- Arzio bab 54 -

Setelah menempuh perjalanan yang panjang. Akhirnya mobil hitam Jermi berhenti tepat di parkiran mobil. Tidak jauh dari parkiran netra mereka sudah disuguhkan oleh pemandangan Glamping khas yang dibangun sedemikian rupa. Memberikan kesan estetik tersendiri.

Glamping itu terlihat sangat megah dan mewah dengan tanah lapang yang cocok sekali digunakan untuk bermain bola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glamping itu terlihat sangat megah dan mewah dengan tanah lapang yang cocok sekali digunakan untuk bermain bola.  Tidak jauh dari Glamping juga terdapat pantai yang membentang luas ke laut lepas.

Di sekitar Glamping terdapat hutan hujan basah yang dipenuhi oleh pohon-pohon cemara yang menjulang tinggi ke langit.   Di belakang Glamping terdapat kolam renang setinggi satu meter yang cocok sekali untuk dijadikan tempat bermain air. 

Arzio, Deza,  Jermi,  dan Anara keluar dari mobil sambil membawa barang pribadi masing-masing.   

Lelaki yang menggunakan jaket berwarna coklat dengan dalaman hoodie putih itu menghirup udara sejuk khas di sekitar.  Matahari sudah meninggi,  waktu menunjukkan pukul setengah sebelas, tapi suasana di sini seperti masih jam delapan pagi. 

Saat mereka berempat melangkah, Arzio terdiam di tempat saat melihat presensi seseorang  yang sangat tidak asing. Orang itu sudah Arzio anggap sebagai penyelamat karena telah membantunya mencari  uang.  Ya,  dia adalah bang Eza. 

Lelaki itu menggunakan hoodie berwarna abu-abu berdiri di sebelah Arga dengan sorot dingin dan tajam,  begitu pula dengan Arga yang menatap tajam ke arah Arzio.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARZIO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang