#12 canggung

46 6 0
                                    

بِسْـمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Umi, tumben jam segini udah masak?"

Acha menghampiri Abisha yang sedang mengoreng ikan. Jam masih menunjukan pukul setengah 4 sore.

"Abi hari ini pulang awal, jadi Umi sengaja masak agak cepet dikit. Oya, kata Abi hari udah mulai belajar, ya?"

"Iya. Tapi gurunya aja belum dateng,"

Abisha tersenyum,"yaudah, kamu tunggu diruang tamu aja! Siapa tau bentar lagi sampai,"

"Iya, Umi."

Acha langsung berjalan keruang tamu. Ia mengambil buku yang ia simpan diatas meja.

Acha berjalan keluar rumah, dan pergi
Kegazebo samping rumahnya.

Ia mulai duduk disana, sangat nyaman ditempati ketika sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mulai duduk disana, sangat nyaman ditempati ketika sore hari. Ia sering bermain disana bersama, Bella. Bahkan disana juga ada beberapa mainan Bella dan beberapa alat tulis untuk Bella belajar.

Acha mengangkat meja berukuran sedang yang biasa ia gunakan untuk menulis bersama sepupunya. Acha langsung menempatkan bukunya diatas meja.

Acha mulai membuka bukunya, biarlah ia belajar duluan selama menunggu guru privatenya datang.

"Assallamuallaikum," terdengar salam seseorang. Acha yang sibuk berkutik mengerjakan soal, kini menganggkat wajahnya kesumber suara.

"Waallaikumussallam,"

Wajahnya langsung menegang, apa dia tidak mimpi?

"Loh, kak Arzan kok bisa disini?" batin Acha.

Acha melihat kebelakang Arzan, terlihat Abisha menghampiri mereka dengan membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan.

"Kamu disini? Tadikan Umi suruh tunggu diruang tamu!" tutur Abisha. Ia tersenyum hangat kepada, Arzan. Abisha langsung menyimpan nampan itu disampaing, Acha.

"Maaf, karena Acha pikir gurunya nggak dateng." Arzan masih diam. Ia memang datang agak telat.

Abisha hanya tersenyum,"Yaudah, kalian belajar aja langsung. Minuman sama cemilannya jangan lupa diminum. Umi mau masak dulu,"

Acha merasa binggung maksud, Abisha. Dan kenapa Arzan bisa ada dirumahnya? Apa mau nagih hutang? Lah... bisa-bisanya Acha berpikir seperti itu.

"Umi, gurunya?"

"Ini gurunya. Masa nggak tau, sih?" Abisha kembali tersenyum.

Acha mengedipkan matanya beberapa kali, tidak menyanggka!

Arzan hanya tersenyum canggung. Gadis itu memang mengemaskan layaknya anak kecil.

"Arzan, Umi tinggal, ya,"

Aqeelan [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang