بِسْـمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Nathan sedang duduk termenung dikelasnya. Ia sama sekali tidak berminat untuk melakukan apapun. Bahkan hari ini, ia belum mengobrol bersama, Acha. Padahal biasanya ia tidak akan diam, dan akan terus menganggu, Acha.
Suasana riuh dikelasnya tidak lagi ia hiraukan, bahkan ditelinganya tidak terdengar sama sekali. Ia hanya fokus memikirkan satu hal!
Apa?
"Kok gue jadi kepikiran, ya?"
Ia melihat kearah Gino yang sibuk dengan gamenya. Pandangannya beralih kepada Acha yang juga sibuk membuka hpnya.
"Cha, apa gue emang nggak bisa dapetin lo, ya?" batin Nathan.
Flashback on
Nathan sedang berada dirumah, Acha. Setelah melaksanakan salat magrib berjamaah, ia ikut Diner bersama keluarga Acha dan satu pria yang ia kenal yaitu, Arzan.
Awalnya ia kaget, ketika mendapati ada Arzan disana. Namun, ternyata Arzan hanya guru private, Acha.
"Nathan, gimana kabar bunda kamu?" Abisha membuka suara.
"Alhamdulillah, baik."
Nathan merupakan anak dari Fahri dan Wulan. Itu kenapa Abisha mengenal kedua orang tuanya. Tidak terkecuali, Daffin.[yang mau tau siapa Fahri dan Wulan, silahkan baca cerita The Doctor]
"Sekali-kali ajak ayah-bunda kamu buat main kesini!" tutur Dafin lagi.
Acha dan Arzan hanya mendengarkan sambil memakan nasinya.
"In syaa Allah, om, nanti Nathan sampein. Om'kan tau sendiri, ayah sama bunda suka sibuk,"
Daffin dan Abisha hanya sedikit tersenyum. Mereka cukup mengerti.
"Arzan, dimakan, ya! Jangan sungkan-sungkan,"
"Iya, Abi."
Lagi dan lagi, Nathan hanya menatap binggung kearah Arzan dan Daffin secara bergantian. Ini bukan sekali dua kali! Tapi lebih.
Kini tatapan Nathan beralih kepada Acha yang juga terlihat sedikit binggung.
"Siapa dia? Apa dia ada hubungan saudara sama Acha, atau apa?"
Nathan terdiam, ia memang kenal Arzan, tapi hanya sebatas kenal. Hanya nama! Selebihnya ia tidak tau, siapa dia dan ada hubungan apa Arzan dengan keluarga, Acha. Tapi, dari panggilan Arzan kepada orang tua Acha, sepertinya mereka memang sudah akrap.
"Gue harus cari tau!"
Flashaback off
"Cha,"panggil Nathan sedikit ragu-ragu.
Kalo biasanya, ia akan langsung mengeser bangkunya mendekti, Acha. Tapi tidak dengan sekarang, ia tetap menetap ditempat.
Acha menoleh sebentar, lalu kembali menatap ponselnya."Kenapa?"
"Gue mau nanya deh, itu Arzan saudara lo bukan, sih?"
Acha mengernyitkan dahi, tatapannya masih fokus kearah hp,"Maksudnya?" tanya balik Acha merasa binggung dengan pertanyaan yang dilotarkan, Nathan.
"Ya, Arzan saudara lo atau bukan? Misalnya, lo sama dia sepupuan atau lo keponakannya, gitu?"
"Kamu kok nanya gitu, sih?" kini Acha sedikit mengahadapkan tubuhnya kearah, Nathan. Namun, sebisa mungkin matanya menatap kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqeelan [END]✓
Teen FictionMerasa Bosan baca bagian awal itu biasa, coba baca minimal lima part, pasti ketagihan👍😁 Perjodohan dan keyakinan? Apa yang ada didalam pikiran kalian membaca tiga kata itu? __________________________________ "Jangan terlalu menanti sesuatu yang be...