#20 dasar aneh

34 9 2
                                    

Hari terus berlalu, kini Acha semangkin giat belajar. Acha benar-benar berusaha sekuat tenaga untuk membanggakan sekolahnya. Tahun lalu Acha mendapatkan juara 3. Dan tahun ini, peserta yang mengambil peringkat pertama tahun lalu juga ikut serta dalam olimpiade ini.

Hari minggu, berarti besok adalah hari olimpiade dilaksanakan.

Jam menunjukan pukul setengah 9 pagi. Acha sedang mengemasi barangnya karena sekitar pukul 10, mereka akan berangkat ketempat kegiatan dan akan kemenginap satu malam.

Acha hanya membawa satu pasang baju sekolah dan dua pasang baju ganti. Ia juga membawa satu mukena dan satu mushaf kecil.

Setelah selesai semua, Acha berjalan ke arah meja belajarnya. Ia mengambil 1 buah totebag untuk menempatkan buku-buku nanti.

Acha mengambil hp-nya. Entah ada beberapa notif pesan masuk.

"Kak Arzan." gumamnya. Ia langsung membuka notifikasi pesan dari, Arzan.

Kak Arzan
Assallamuallaikum,
Hari ini udah mau berangkat ya
Kakak cuman mau bilang
Semangat olimpiadenya.

Acha tersenyum. Kenapa jantungnya jadi deg-degan? Oo... sepertinya tidak ada yang beres dengan dirinya.

Acha
Waallaikumussallam,
Makasih ya kak.

Acha beralih membuka notifikasi pesan Fiona yang juga menyemangati dirinya. Acha hanya tersenyum dan membalas pesan seadanya. Bukan hanya Fiona namun Nathan dan Gino juga sama. Mereka memang teman baik, Acha.

Acha beralih kepesan gurunya, Elvan. Acha hanya bisa mengernyitkan dahi.

Elvan
Jangan lupa nanti jam 10.
Kamu mau bareng sama
Saya? Karna saya pikir
Tujuan kita sama. Supaya
Abi kamu tidak perlu
Mengantar.

Acha
Tidak usah, pak
Terima kasih.

Acha menutup hpnya kembali. Ia memutuskan untuk belajar sebentar.

***

Elvan pov

Aku masih berada dirumah. Jam menunjukan pukul 9 pagi. Untuk persiapan olimpiade semua sudah aku siapkan.

Masih ada waktu setengah jam. Aku duduk dikursi kamarku dan membuka hp. Aku membuka pesan balasan dari, Aqeela. Ya, aku mengajaknya untuk pergi bersamaku kesekolah, karena sebelum berangkat ketempat dilaksanakan olimpiade, semua disuruh berkumpul disekolah.

Aku tidak punya maksud lain selain mempermudah, Aqeela. Supaya dia tidak perlu diantar Abi-nya. Lagipun aku dan Aqeela mempunyai tempat tujuan yang sama.

Apalagi mendengar berita dan Mama yang katanya papa sedang mengincar Aqeela gara-gara, Ale. Aku benar-benar kesal kepada perempuan itu. Bisa-bisanya ia bercerita yang tidak-tidak kepada papa. Rasanya aku ingin melenyap dia.

Acha
Tidak usah, pak.
Terima kasih.

Seperti yang sudah kuduga, gadis itu akan menolak ajakanku. Padahal, aku sudah berniat baik.

"Seharusnya gue nggak perlu ajakin dia."

Elvan memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

***

Acha sudah berada disekolahnya. Ia diantar oleh Abisha naik taxi. Daffin sedang berada dirumah sakit itu makanya ia tidak bisa mengantar anaknya.

Aqeelan [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang