#16 menikah?

71 8 1
                                    

Seperti yang sudah dijanjikan Arzan kemarin sore, bahwa hari ini ia akan membawa Acha jalan.

Acha sebenarnya heran, kenapa Daffin bisa membiarkannya pergi bersama Arzan dengan mudah. Jujur, Acha juga senang bisa pergi bersama, Arzan. Tapi, kok bisa?

Ditambah lagi Bibinya, ia membiarkan Bella pergi bersama Acha dengan mudah.  Sungguh, memikirkan itu hanya membuat Acha pusing.

Jam menunjukan pukul setengah 5 sore. Arzan sudah berada dirumah, Acha. Arzan sedang berada diruang tamu bersama Bella dan Abisha.

Acha yang masih berada dikamar, kini sedang gelisah. Kenapa ia merasa gugup? Padahal mereka hanya pergi jalan-jalan saja.

Acha melihat penampilannya dicermin kamarnya. Ia hanya mengunakan outher dengan bawahan rok. Tidak lupa dengan kepala yang selalu dibaluti hijab menutupi dada.

Acha membuka pintu kamarnya, ia langsung turun kebawah menghampiri Umi-nya.

"Kamu udah siap? Cantik banget anak Umi," Puji Abisha tersenyum.

Acha tersenyum malu. Bagaimana tidak malu, Abisha memujinya didepan, Arzan. Kalaupun tidak didepan Arzan, Acha tetap malu juga sih. Acha terlalu lemah kalo masalah pujian. Intinya, Acha tidak terlalu suka dipuji. Namun, jika dipuji Alhamdulillah, hehe

"Bisa aja, Umi."

Arzan yang sedari tadi memandangi Acha hanya bisa beristighfar dalam hati.

Cantik!

Satu kata itu bisa mewakili kebisuannya. Padahal, Acha hanya memolesi wajahnya dengan sedikit krim wajah dan liptint.

"Yaudah, kita berangkat sekarang?" tanya Arzan.

"Iya."

Arzan langsung bangkit dari duduknya.

"Umi, Acha pergi dulu, ya," pamit Acha

"Iya. Nanti kalian pulangnya jangan teralu malam! Kasian nanti, Bella," ingat Abisha.

"Iya, Umi."

"Yaudah, kita kedepan!"

Mereka langsung menuju depan rumah. Disana mereka kembali berpamitan kepada, Abisha. Setelah selesai, mereka mulai masuk kedalam mobil. Acha dan Bella duduk dibelakang sedangkan Arzan didepan menyetir.

"Oty, kita mau kemana sama om ganteng?" tanya Bella.

Arzan tersenyum,

Acha hanya diam. Dia sama sekali tidak tau kemana Arzan akan membawanya.

"Kita jalan-jalan kemall. Bella mau?"

"Mau dong, om!" jawabnya antusias.

"Acha, kamu nggak papakan kalo kita kesana?"

Acha sedikit tersenyum,"nggak papa, kak,"

Arzan sedikit mengangguk, ia menjalankan mobilnya kepusat perbelanjaan. Tidak membutuhkan banyak waktu, sekarang mereka telah sampai.

Acha dan Bella langsung turun. Acha mengiring tangan Bela berjalan menghampiri Arzan yang sudah menunggu diujung mobil.

"Yuk," ajak Arzan. Ia mengambil satu tangan Bela untuk memgiringnya.

Acha tiba-tiba diam,

"Kenapa?" tanya Arzan.

"Nggakpapa!"

Arzan mulai melangkahkan kakinya kedalam dengan mengiring, Bella.

Acha melepaskan tangan Bella. Biar Arzan saja yang mengiringnya, nanti yang ada mereka dikira suami istri.

Aqeelan [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang