40 waktu berdua

54 8 1
                                    

"Cha, gue duluan ya. Lo nggak papakan nggak gue anter?" ucap Fiona. Sebenarnya ia ingin sekali mengantar Acha pulang. Namun, tiba-tiba Mamanya menelpon dan menyuruhnya untuk segera pulang.

"Nggak papa! Lagian rumah Acha kan Deket dari sini,"

Fiona memeluk Acha,"maaf dan gue pulang duluan." Pamit Fiona

"Hati-hati."

Fiona mulai menaik motor Hondanya. Tadi mereka perginya berdua. Acha dijemput Fiona.

Acha memandangi kepergi Fiona hingga Fiona menghilang dari pandanganya. Tidak lama, ia langsung berjalan kearah pulang. Namun, belum jauh berpindah tempat, Acha bertemu Zidan.

"Cha," sapa Zidan

Zidan yang awalnya duduk dikursi jalan, kini melangkah mendekati Acha.

"Zidan?"

"Wih, udah lama banget nggak ketemu. Terakhir pas kelulusan kamu, iya nggak sih?"

Acha sedikit tersenyum sambil mengangguk.

"Mungkin."

"Oya, dari mana?"

"Dari jalan-jalan aja. Oya, sebelumnya maaf ya dan, Acha nggak bisa lama-lama. Acha harus pulang sekarang."

Zidan tersenyum,"yaudah, bareng aja. Aku juga mau pulang kok. udah sore soalnya."

Acha mengangguk saja dan melanjutkan langkahnya. Sepanjang jalan mereka banyak mengobrol. Dan ketika sampai didepan rumah Acha, Zidan langsung pamit.

"Sayang dari mana?" tanya Abisha menghampiri Acha didepan gerbang rumah Abi dan Uminya.

"Umi. Acha dari jalan sama Fiona Umi. Eh, pas pulang nggak sengaja ketemu, Zidan. Jadi bareng deh pulangnya,"

"Yaudah, pulang sana. Suami kamu tadi nyariin kamu,"

Acha sedikit kaget. Bukankah Acha tadi sudah bilang ke Elvan? But why, Elvan masih mencarinya?

"Yaudah, assalamualaikum umi,"

"Waallaikumussalam."

Abisha masuk kedalam rumahnya, begitu juga dengan Acha.
Acha langsung menuju dapur untuk masak sebentar. Lagi Pun, pasti Elvan sekarang sedang berada dikamar.

Jam hampir menunjukan pukul 6 malam, namun tidak ada tanda-tanda Elvan keluar. Apa Elvan tidak pergi kemasjid?

Acha dengan cepat mencuci piring yang kotor. Tidak lama, ia langsung pergi kekamar dan melihat Elvan sedang melaksanakan salat magrib. Acha masuk dengan hati-hati. Ia berniat mengambil baju dilemari dan pergi mandi.

15 menit, Acha keluar dari kamar mandi dan menatap Elvan membaca buku disofa kamarnya.

"Pak, mau makan sekarang?" tanya Acha langsung.

"Boleh,"

Elvan dan Acha langsung turun kebawah untuk melaksanakan makan malam.

"Kata Umi tadi Bapak cari, Acha? Bener pak?"

Elvan hanya bergumam, sekarang ia tidak ingin membahas itu.

Melihat tangapan Elvan, Acha memilih untuk diam dan melanjutkan makannya.

Setelah selesai, Elvan langsung pergi kekamar karena jam hampir memasuki waktu isya. Sedangkan Acha membereskan semuanya.

"Qil, saya kemasjid dulu ya," pamit Elvan

"Iya,"balas Acha sibuk dengan kegiatannya yang sedang mencuci piring.

Setelah selesai Acha pergi keruang tamu, duduk dan membuka ponselnya.

Aqeelan [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang