#29 jatuh cinta?

42 8 0
                                    

"Ya beginilah sekarang, saya hanya bisa berharap kalau nanti semua akan baik-baik saja." tutur Anita. Kini mereka berada dihalaman rumah Acha dan mengobrol bersama, Abisha. Setelah Anita mengetahui bahwa Acha adalah anak Abisha, Anita semangkin sering kerumah Elvan dan selalu pergi kerumah, Abisha.

Awalnya ia dilarang Felix, namun Anita selalu membantah. Ia juga sudah bercerita tentang keluarga, Acha. Dan yang Anita herankan, Felix sudah tau bahwa Acha adalah anak dari Daffin, tapi kenapa ia juga masih ngotot untuk menculik Acha hari itu.

Anita sempat memperdebatkan masalah itu, dan akhirnya Felix mengalah, ia juga sedikit menyesal atas perbuatannya dan menjelaskan bahwa ia tidak akan menyakiti, Acha. Hanya saja, perasan takut untuk kehilangan yang kedua kalinya itu ada.

Abisha mengelus pundak Anita, lalu menatapnya dengan sedikit senyuman, ia juga sedikit iba mndengar semua masalah rumah tangganya yang terbilang tidak baik-baik saja.

"Aku baru tau kalo Elvan itu ank kalian," ujar Abisha.

"Dia anak yang dulu kalian bantu."

Abisha terdiam, Ia jadi teringat tentag Acha yang dijodohkan oleh suaminya. Apa Acha akan melakukan hal yang sama seperti, Elvan? Jika itu terjadi, Abisha tidak akan membiarkan hal itu.

"Kamu kenapa?" tanya Anita.

"Saya hanya Khawatir nanti Acha akan melakukan hal yang ama seperti, Elvan," tutur Abisha.

Anita mengernyit,"Apa kalian juga...,"

Abisha mengangguk,"Laki-laki nya baik, jujur aku juga setuju dng6an perjodohan itu. Tapi, aku tidak yakin kalau Acha akan menerimanya." tutur Abisha

"Apa dia sudah tau tentang hal itu?"

"Belum, rencananya suami aku akan memberitahu Acha setelah ia melaksanakan ujian nanti."

Anita terdiam, ia jadi teringat Elvan. Apakah anaknya benar-benar menyukai, Acha? Kalau iya, Bagaimana jika ia tau tentang perjodohan itu? Tapi bagaimana pun, untuk mereka bersatu sangat tidak mungkin.

"Umi, tante," panggil Acha.

"Iya sayang, ada apa?" tanya Abisha

"Wah, imutnya," ujar Anita melihat Bella.

"Pasti sekarang anak Salsa udah sebesar ini." batin Anita. Ia jadi rindu anak sulungnya. Setelah kejadian itu, ia tidak pernah lagi bertemu Salsa, karena Felix selalu melarang. Felix masih belum terima tentang keputusan yang diambil anaknya.

Keputusan apa? Yaudah, nanti aja ya! Kalian pasti tau kok nanti.

"Acha pengen minta izin keluar sama, Bela. Boleh nggak, Umi?"

"Mau kemana?"

"Kedanau," jawab Bela tiba-tiba.

Acha hanya tersenyum canggung. Takut nanti tidak dikasih izin oleh, Abisha. Apalagi pergi kedanau.

"Ngapain pergi kesana?" tanya Anita.

"Jalan-jalan aja tente." jawab Acha.

"Yaudah, tapi jangan lama-lama!"

Acha tersenyum,"Iya. Yaudah, Acha langsung pamit. Assallamuallaikum,"

Acha dan Bela menyalimi Abisha dan Anita.

"Waallaikumussallam," jawab Abisha, tidak dengan Anita yang hanya tersenyum.

Acha tersenyum kearah dua wanita itu sebelum pergi, dalam hati ia kembali menemukan kejanggalan pada Anita dan gurunya pasti.

Apa mereka non muslim?

Acha langsung melangkahkan kakinya menuju danau. Satu tangannya mengiring Bela, dan satu tangannya membawa tote bag berisi cemilan untuk mereka disana.

Aqeelan [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang