Happy reading
*
*
*
*
*Riana pov
Gila capek banget aku hari ini, gimana enggak! Dua tumpuk kertas-kertas kerja membuat ku harus lembur di kantor.
Saat ini jam 9:00 aku bersiap untuk pulang, sudah sangat capek soal nya.
Aku turun dari lantai 35 menuju lantai dasar lalu menuju mobil ku dan menancapkan gas untuk pulang.
Sebelum pulang aku lebih dulu mampir di penjual martabak di tepi jalan setelah nya aku menuju apartemen.
Satelah aku di apartemen, aku memasukan beberapa pin setelah terbuka aku masuk kedalam dan aku sedikit terkejut ada orang di dalam apartemen ku.
"Loh ngapain kesini? "Tanya ku pada orang yang sedang duduk disofa dengan memainkan handphone nya. Dia menatap ku lalu tersenyum.
"Kangen! "Ucapnya
"Kok bang Vixar bisa masuk?"
"Aku semuanya bisa. Serius in kamu aja bisa"
"Hadeh... Ini aku tadi beli martabak kamu mau? "
"Boleh. Kamu dari kantor? "
"Iya. Eh! Kok bisa tau!? "Ucap ku sedikit terkejut
"Sebelumnya belum tau karena identitas sebelum nya tertutup rapat, tapi saat aku lihat kamu aku jadi yakin kalo perusahaan itu milik Riana asli"
"Ah.. Gak asik udah ketahuan aja. Kamu tu suka banget ngorek-ngorek informasi tentang ku"ucap ku sebel dibalas kekehan oleh nya.
Topeng yang aku pakai di perusahaan, sudah ku lepas saat berada didalam mobil.
Aku duduk disampingnya melepaskan jas lalu melonggarkan kan dasi ku kemudian membuka dua kancing teratas mengikat asal rambut panjang ku.
Aku menoleh kearah bang vixar yang sedang memandang ku intens.
"Terpesona heh"ucapku membuatnya tersadar.
Die menutup wajahnya lalu terkekeh pelan. Dia menarik pinggang ku untuk lebih dekat membuat jarak kami tidak ada lagi.
Aku yang sudah terbiasa dengan sikapnya ini. Beberapa hari bersama nya aku tak lagi ada rasa malu atau selebihnya yang ada aku malah suka prilakunya sekarang.
"Kenapa? "Tanyaku
"Cium boleh? "Tanyanya balik.
"Biasanya juga langsung nyosor aja"jawab ku ketus
Tidak ada jawaban darinya, aku hanya diam memperhatikan wajah tampannya. Hingga ia mencium punggung tangan ku cukup lama.
"Aku gak mau pulang"ucapnya lalu memeluk ku dengan erat dan menenggelamkan kepalanya disela leherku.
"Terserah kamu"jawab ku membalas pelukannya.
Riana pov end
------------
Minggu adalah hari libur bagi sebagian orang seperti Riana dan Tara saat ini. Keduanya masih memejamkan mata hingga cahaya matahari menyilaukan menerpa wajah keduanya dan salah satu dari mereka membuka mata karena cahaya tersebut.
"Eungh"lenguh riana lalu sedikit menyipitkan mata karena sinar matahari mengenai matanya.
Tidak lama sinar matahari itu lenyap digantikan tangan kekar yang menghalangi nya. Riana menoleh kesamping, dia tersenyum melihat wajah tampan di hadapannya yang masih terpejam. Tidak lama kelopak mata itu terbuka menampak kan mata indah laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiana Or Riana [ END ]
RandomJangan lupa follow sebelum membaca!!! Dan tinggal kan jejak setelah membaca!!! -------- Gric Fiana Mulia Gratama, gadis bar-bar dengan segala tingkah yang tidak menutupi kepintaran dan segala prestasinya, sifat yang ia miliki akan berubah tergantung...