~43~

640 8 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Duarr

Terdengar bunyi ledakan didepan sana, dimana mobil Tara menabrak pembatas jalan dan penyebab ledakan itu terdengar.

AVA memandang kearah mobil yang sudah dipenuhi dengan api tersebut dengan datar. AVA berdiri dari tempat nya lalu mulai berjalan tertatih-tatih menjauh dari sana.

"Tara seharusnya dia tidak sejauh ini terobsesi dengan Riana. Pasti ada faktor lain?"ucap AVA pada diri nya.

"Aku sudah mewanti-wanti ini akan terjadi dan siapa sangka lebih parah dari dugaan ku"lanjut AVA masih berjalan di jalan yang dikelilingi pepohonan dan semak-semak belukar.

Ditempat lain Rama dan yang lain masih mencari keberadaan Riana.

"Kita mencar"ucap Willi. Mereka mengangguk setuju dengan usulan Willi agar Riana cepat ketemu.

Rama, Willi, dan Zico bersama memacari Riana ke arah yang sudah ditentukan.

"Ini mansion nya?"tanya Zico memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah mansion mewah.

"Iya. Ayo masuk"ucap Rama turun dari mobil dan disusul keduanya.

Ketiga masuk ke mansion itu, tapi ada beberapa penjaga yang menghadang mereka.

"Siapa kalian!?"ucap penjaga sedikit tidak santai.

"Dimana tuan mu?"tanya Rama tidak ramah.

"Pergi!"ucap penjaga menunjuk kearah gerbang.

"Ku tanya sekali lagi dimana tuan mu membawa gadis ku!?"ucap Rama penuh penekanan di setiap kata.

"Dia pergi kearah hutan"ucap penjaga lain sedikit takut dengan mereka bertiga.

"Apa-apaan kau!"ucap penjaga pertama pada penjaga yang memberi tahukan tuan mereka berada dimana.

"Cukup pintar"ucap Rama lalu pergi dari sana, tapi dia berbalik lagi dan membunuh 5 penjaga tersebut menggunakan pistol.

Mereka bertiga bergegas menuju hutan terdekat yang diberi tahukan pengawal tadi. Dari kejauhan ketiganya melihat ada kebakaran sebuah mobil dekat pembatas jalan.

"Apa mungkin itu mobil Tara?"ucap Zico melihat plat mobil yang hampir hangus semua nya.

"Seperti nya iya"jawab Willi.

"Lalu dimana Riana?"ucap Rama mulai melihat ke sekeliling nya.

Ketiganya berpencar mencari Riana disekitar tempat kejadian itu. Rama melihat noda darah didekat semak-semak. "Ini bukan darah kamu kan na"ucap Rama mencium darah itu.

"Kenapa?"tanya Willi menghampiri Rama.

"Darah"ucap Rama menunjuk pada semak-semak tersebut.

"Seperti nya dia sudah pergi dari tempat ini"ucap Willi.

"Ayo cari ketempat lain"lanjut Willi.

Sedangkan orang yang mereka cari saat ini tengah diikat disebuah ruangan gelap penuh dengan bercak darah dimana-mana.

Riana terbangun saat tubuh nya terguyur air es dari atas kepalanya. Ia terbatuk-batuk akibat air es tersebut masuk kedalam hidung dan mulut nya.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang