Penulis

903 8 1
                                    

Halo pembaca setia Fiana or Riana. Bagaimana perasaan kalian dengan kisah mereka apa kah bisa diekspresikan dengan emoji ini 😍🤔🥺😭😤😔☹️ Jika iya tolong komentar ya🫂

Oh iya saya sudah mulai merevisi kembali cerita ini, jika kalian membaca nya kembali, ada beberapa adegan yang saya hapus, mohon dimengerti ya🙏

Dan saya meminta maaf jika cerita ini banyak sekali kesalahan penulisan seperti typo, kalimat, dan alur yang tidak nyambung, lalu kata-kata yang tidak dimengerti oleh pembaca🙏

Dan saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pembaca yang sudah mampir di cerita saya dan pembaca yang sudah meninggal kan jejak nya di cerita saya🥰

Lalu saya harap para pembaca setia bisa meluangkan waktu nya untuk memberikan pendapat dan saran pada saya tentang cerita saya🥰

Oh iya saya ingin memberitahukan bahwa saya akan comeback dalam waktu dekat dengan cerita baru, jangan lupa di pantengin terus ya🥰

Terimakasih untuk ku dan untuk kalian 🫂

Oh iya saya kasih sedikit cuplikan cerita baru saya😉

Oh iya saya kasih sedikit cuplikan cerita baru saya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PERGI!!! "

"GUE BILANG PERGI! JANGAN PERNAH LO NGINJEK KAKI LO LAGI DI RUMAH INI! "

"ANAK GAK TAU DIRI! PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA! "

"BOCAH TIDAK TAU TERIMA KASIH! JANGAN PERNAH KAMU MUNCUL LAGI DI HADAPAN KU! "

"PELACUR! "

"PELAKOR! "

"PEMBUNUH! "

"MATI AJA LO! GAK GUNA LO HIDUP CUMAN BISA NYUSAHIN AJA! "

"GAK COCOK LO HIDUP DI KELUARGA YANG TERPANDANG! "

|||||

"Woi lo! "Teriak seseorang yang baru masuk ke rooftop.

Yana menoleh kebelakang dengan ekspresi yang tidak berubah.

"Siapa? "Tanya Yana.

"Lo kalo mau mati gak usah di sekolah lah, minimal ke tabrak kek atau dibunuh gitu"ucap seorang laki-laki remaja tanpa beban.

Yana tidak menggubris ucapan laki-laki yang tidak ia kenal itu dan kembali menghadap ke depan.

"Lo budek ya!"ucap laki-laki tersebut melangkah ke arah Yana.

"Lo emang mau mati ya! Apa sekalian gue bantu dorong lo!?"ucap nya lagi memandangi yana dari samping.

"Berisik! "Ucap yana dingin memandang laki laki itu dengan datar.

Yana melihat nama yang tertera di dada laki laki itu. Ia menyipit kan matanya lalu menghela nafas lelah.

"Mahen tokoh antagonis "gumam raya sangat pelan bahkan laki-laki remaja yang bernama mahen itu tidak mendengar nya.

Ya dia Mahen tokoh antagonis pria yang mati di akhir cerita.

"Gue tanya lo beneran mau mati disini? "Ucap mahen. Yana yang mendengar pertanyaan tidak berotak mahen hanya memandang datar laki-laki itu.

"Bisa diem gak"ucap raya kesal

"Ya terserah aku lah mau mati disini atau dimana kek, bukan urusan kamu"lanjut yana dengan perasaan dongkol.

"Iya sih, tapi ini tepat favorit gue, kalo mati disini nanti jadi angker di sini "ucap mahen dengan menatap tajam yana.

"Ya udah nanti aku cari tempat lain buat mati"ucap Yana yang ancang-ancang hendak turun dari pembatas rooftop.

|||||

|||||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️

Duk

"Aduh!"gumam Inka saat dahi nya menyentuh benda keras tapi tidak sekeras dinding.

"Ngapain lo ngikutin gue?"tanya laki-laki yang menjadi penyebab dahi Inka sakit.

Inka tidak memperdulikan pertanyaan dari laki-laki tersebut, ia malah mencondongkan tubuh nya kearah tubuh laki-laki tersebut yang menghadap kearahnya.

"Hm wangi"ucap Inka masih dengan hidung nya yang terus menghirup aroma dari laki-laki yang mengernyit kan dahi nya.

"Oi cewek aneh ngapain lo?"tanya laki-laki itu sambil mendorong dahi Inka agar menjauh dari tubuh nya.

"Hehehe kakak wangi"ucap Inka cengengesan tidak perduli dengan wajah kesal dari laki-laki didepan nya.

Gimana gimana penasaran gak sama cuplikan diatas🫣

Saya kasih tau ya cerita pendek ini adalah cerita ke tiga saya🤗

Per chapter cukup pendek kok gak panjang panjang🙂

Kalo penasaran langsung mampir yaw🥳

Ditunggu kehadirannya 🫂🥰

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang