~14~

948 27 1
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*




Tok Tok Tok

"Masuk aja kali ya? "Ucap Riana membuka knop pintu kamar Arsya.

Ceklek

Riana masuk kedalam, mata nya terpaku pada laki-laki yang berdiri di balkon membelakangi nya. Riana berjalan kearah laki-laki yang tidak lain adalah Arsya, nama panggilan kesayangan dari Fiana adalah Loli.

Riana memeluk dari belakang tubuh tegap itu, membuat sang empu sedikit terkejut.

Arsya memutar tubuhnya menghadap Riana.

"Lo siapa? "Dingin Arsya

"Gue Nana, loli! "Ucap Riana.

"Nama itu!? Siapa lo sebenarnya? "Ucap Arsya melepaskan pelukan dari Riana.

"Gue nana tolol, gue transmigrasi ke tubuh ini"ucap Riana.

"Kalo lo gak percaya ya udah sih, gue bakal nyusul Raja ke Jerman"lanjut Riana sedikit kesal.

"Kalo lo beneran nana. apa buktinya?"tanya Arsya.

"Lo sama dua kembaran lo punya tanda lahir yang sama di belakang telinga"jawab Riana.

"Bener sih, tapi gue belum yakin? Yang lain!? "Tanya Arsya sedikit tidak percaya didepan ini adalah Fiana.

"Dasar nih bocah! "Gumam Riana

"Oh ya! Terakhir kali kita ketemu di Bali. Ingat kan kejadian itu!? "Ucap Riana. Bener sih saat jadi fiana, itu adalah pertemuan terakhir nya dengan keluarga besar.

"Oke gue percaya sekarang "ucap Arsya lalu memeluk erat tubuh tinggi Riana.

"Lo tau gak, sebenernya waktu di balapan itu gue liat lo, dan rasanya gue mau ke arah Lo dan peluk lo. Gue kangen banget sama lo, loli"ucap Riana membalas pelukan Arsya.

"Jadi yang perhatiin gue di balapan malam itu elo Na? Pantes ada perasaan familiar! "Ucap Arsya.

"Gue malah lebih kangen lo Na. Jangan pergi lagi"lirih Arsya tapi masih bisa didengar Riana.

"Apa mereka udah tau kalo gue udah meninggal? "Ucap Riana masih dipeluk kan Arsya.

"Udah Na, bahkan saat mereka tau kalo lo meninggal mereka langsung pulang hari itu juga, dan gak mau balik lagi, tapi kakek Galang sama kakek Yasya gak izinin mereka menetap di Indonesia, mereka harus selesai in semuanya disana"

"Kalo mereka tau sekarang gue masih hidup gimana ya? "Tanya Riana penasaran.

"Ya begitulah, pasti mereka juga kaget"jawab Arsya membayangkan mereka yang tentu saja bahagia.

"Kangen mereka sama sahabat gue juga"ucap Riana sedih.

"Nanti juga bakalan ketemu kok"ucap Arsya mengelus lembut kepala Riana.

"Lo nginep di sini kan Na? "Tanya Arsya.

"Enggak. Gue langsung pulang habis ini, nanti gue kesini lagi kok, lo tenang aja"ucap Riana melepas kan pelukan nya.

Riana keluar dari kamar diikuti Arsya di belakang nya. Sesampainya di ruang tamu, riana berpamitan pada keluarga nya.

"Mom! Dad! Aku pulang dulu ya"pamit Riana.

"Kenapa gak nginep disini aja Ri? "Ucap mommy Anja.

Keluarga nya sudah sepakat memanggil nya dengan sebutan Riana bukan lagi Fiana, karena Fiana sudah tidak ada di sini yang ada hanya Riana dengan jiwa Fiana .

"Gak papa mom, aku masih ada urusan soalnya"jawab Riana diakhiri senyum tipis.

"Oke deh, sering-sering main kesini ya. Jangan sampai kamu pulang banyak lecet karena keluarga baru kamu itu"ucap Anja memperlihatkan.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang