~39~

444 5 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Sudah 3 hari sejak mereka kembali dari Singapura.

"Kamu dari mana aja gak ada kabar selama beberapa hari ini?"tanya Tara pada Riana yang sedang memasang sabuk mobil pada tubuh nya.

"Lagi ada urusan keluarga"jawab Riana.

"Kenapa gak ngabarin aku?"ucap Tara menjalan kan mobil nya menuju sekolah.

"Aku gak pegang hp waktu itu"jawab Riana tenang.

"Ya udah kalau gitu"ucap Tara.

Setelah itu selama perjalanan menuju sekolah mereka hanya diam hingga mobil yang dikendarai Tara berhenti di depan gerbang sekolah.

"Makasih, hati-hati dijalan"ucap Riana dengan melambaikan tangan nya kearah Tara dan dibalas senyuman oleh Tara.

Riana berjalan masuk ke pekarangan sekolah. Saat ingin menaiki tangga ada seseorang yang memanggilnya.

"Riana!"panggil Finsya tak jauh dari Riana berada.

"Huh dari mana aja lo, gak ada kabar setelah ulang tahun lo?"ucap finsya menyesuaikan deru nafas nya yang habis berlari.

"Lagi urusan keluarga Fin"jawab Riana.

"Lo tau mama lo diculik?"tanya Vita.

"Tau. Makanya gue permisi ketoilet karena itu, gue gak mau kalian repot sama masalah gue"ucap Riana.

"Ria ria kayak sama siapa aja lo"ucap fansya.

"Kita sahabat lo ya"ucap Vita kesal.

"Iya"ucap Axel menyetujui ucapan keduanya.

"Tapi kan..."ucap Riana namun ucapan Riana disela langsung oleh Finsya

"Udah yuk ke kelas"ajak Finsya menarik tangan Riana.

Mereka berempat berjalan berbarengan menuju kelas Mereka.

----------

Di ruangan penuh dengan hiasan mawar hitam dari lukisan, bunga, bahkan laptop berlogo bunga mawar hitam.

"Tuan Vino Rajendra sudah berbaikan dengan saudara dan Rehan"ucap sekretaris yang sedari tadi berdiri tak jauh dari nya.

Laki-laki dewasa dengan pakaian formal itu berdiri dari kursi dan berjalan kearah jendela kaca hingga memperlihatkan pemandangan kota yang padat.

"Berarti kita tidak bisa memanfaatkan nya"ucap laki-laki dewasa itu.

"Benar tuan"ucap sekretaris nya.

"Lakukan rencana selanjutnya"ucap laki-laki dewasa itu dengan sekretaris nya.

"Baik tuan"jawab sekretaris nya lalu pergi dari sana.

"Tidak akan ku biarkan hidup mu tenang Fiana"ucap nya dengan mengelus pin berbentuk mawar hitam.

---------

Riana tengah berada di kantin saat ini bersama sahabat nya dan juga sepupunya.

"Kemana Arsya, Arini, Irana?"tanya Riana pada Arthur.

"Aku denger mereka ada urusan, gak tau apa"jawab Arthur menyuap nasi goreng nya.

"Ri gue ngerasa aneh sama yang lain, apa lagi orang tua gue"ucap Gio.

"Apa yang aneh?"tanya Riana.

"Mereka seperti menyembunyikan sesuatu sama gue dan gue pernah dibentak gara-gara gak sengaja masuk  ke ruangan papa"ucap Gio dengan menatap serius Riana. Yang lain hanya menyimak dengan hening.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang