~13~

1.2K 39 0
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*

Di apartemen, Riana sedang bersantai di balkon kamarnya dengan ditemani satu gelas coklat hangat. Sangat mendukung karena cuaca sedang gerimis.

"Hah... "Riana Menghembuskan nafas nya kasar.

"Kenapa? "Tanya seseorang yang duduk disamping Riana.

"Apa aku ketemu mereka aja ya, kalau aku masih hidup"ucap riana membuat Tara mengerutkan keningnya.

"Siapa? "Tanya Tara.

"Keluarga kandung ku "jawab Riana.

"Kalau itu buat kamu tidak kepikiran lagi, ya sudah kamu temui saja, biar kamu tidak banyak pikiran, aku liat-liat belakang ini kamu sibuk banget, sampai lupa makan"ucap Tara memainkan tangan riana.

"Aku mau cepet selesai aja sih, biar kedepan nya aku tinggal mikirin kehidupan ku yang sebenarnya"

"Jadi sekarang ini bukan kehidupan kamu?"tanya Tara.

"Bukan. Karena tubuh dan kehidupan ini sebenar nya bukan milik aku, jadi aku mau kehidupan aku yang dulu tanpa ada masalah sedikit pun"

"Kamu tahu tidak kenapa dia menyerahkan tubuh nya buat kamu? "Ucap Tara membuat Riana menoleh.

"Mungkin dia udah lelah dengan masalah nya yang bahkan mungkin dia bisa menyelesaikan nya, tapi yang membuat nya tidak bisa menyelesaikan nya adalah orang-orang tersayang nya bahkan terdekat tidak ada yang mendukung dan melihat kebaikan nya selama ini, mereka hanya melihat keburukan dari dirinya"

"Dia rela merubah kepribadian nya hanya untuk menarik perhatian mereka pada diri nya, bahwa dia ada dan bernyawa"

"Di saat dia sudah di fase yang tidak memungkin kan untuk berdiri lagi, dia hanya mampu berdoa dan meminta sesuatu yang mustahil "

"Kamu mengerti bukan bahkan dia tidak mengenalmu, dia percaya pada mu seutuhnya untuk menggantikan nya dalam tubuh maupun kehidupan nya sekarang"

"Ingat kehidupan mu yang sekarang adalah kehidupan kedua mu yang terbaik Fiana"ucap Tara lembut membuat Riana menetes air matanya.

"Kenapa nangis? "Tanya Tara bingung.

"Aku terhura, baru kali ini kamu ngomong panjang banget kayak rel kereta"ucap riana mengusap hidungnya yang mengeluarkan air. Sedangkan Tara mendengus sebal dengan gemes dia menjetik jidat riana.

"Orang lagi serius juga, malah kamu yang tidak serius"

"Sakit tau jidat nya"ucap Riana mengusap jidat nya yang sedikit memerah.

"Bodoamat "

"Hujannya makin deras, ayo masuk! "Ucap Tara melihat hujan yang turun semakin lebat.

"Kenapa kamu pakai baju tipis! Dan lagi celana pendek tidak tahu apa lagi dingin, nanti masuk angin lagi"ngomel Tara.

"Adu duh emak rempong dari mana sih gemes banget"ucap riana mencubit pipi Tara. Membuat Tara mengerucut kan bibirnya.

Mereka berdua masuk kedalam, Tara menutup pintu balkon sedangkan riana menuju kasur nya. Disusul Tara setelah menutup pintu balkon.

"Bang Vixar aku mau tanya boleh? "Ucap Riana bersila di atas kasur.

"Boleh. Kenapa? "Ucap Tara ikut bersila di depan Riana.

"Sebenarnya hubungan kita itu gimana sih? "Tanya Riana serius.

"Gimana apanya? "Tanya Tara balik.

"Yah gitu kamu sayang gak sama aku? "Ucap Riana masih bingung dengan status mereka sekarang ini.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang