~30~

762 11 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Hari ini Riana terakhir check up ke rumah sakit. Setelah check up rutin akhirnya kaki kanan Riana sudah bisa berjalan kembali tanpa rasa sakit lagi.

Riana sedang menunggu seseorang di parkiran rumah sakit untuk menjemput nya.

Selang beberapa menit bunyi klakson mobil membuat nya sadar bahwa orang yang ia tunggu telah tiba.

"Udah lama selesai?"tanya seorang laki-laki seumuran nya yang sedang mengemudikan mobil itu.

"Gak juga"jawab Riana.

"Langsung kesana?"tanya laki-laki itu.

"Iya" jawab Riana.

"Oh iya aku mau tanya sama kamu tentang kematian Pina dan Gally. Itu kamu kan?"ucap Riana.

"Iya itu aku"jawab laki-laki itu tanpa menutupi apa pun dari Riana.

"Kenapa gak kasih tau aku"ucap Riana kesal.

"Maaf aku terlalu gak sabaran waktu itu"ucap nya meminta maaf pada Riana.

"Huh lain kali jangan kayak gitu lagi"ucap Riana memperingatkan.

"Iya aku usahain"ucap laki-laki itu dengan senyum jahil nya.

"Jangan senyum kamu jelek"ucap Riana jutek, dia masih kesal dengan laki-laki yang berada disampingnya ini.

"Oh gitu ya sekarang"ucap laki-laki itu dengan nada ledekan.

"Utututu lucu banget kalo lagi kesel"lanjut nya dengan menoel-noel bahu Riana.

"Arghh kamu!"Teriak Riana lalu memukul laki-laki itu kesal.

"Arghh Stop na lagi nyetir loh ini"ucap laki-laki itu sedikit kesusahan menyetir saat Riana menyerang nya.

"Kamu sih"ucap Riana cemberut dan berpaling menghadap ke luar jendela mobil.

"Iya iya maaf"ucap laki-laki itu meminta maaf.

Mobil yang dikendarai nya berhenti di sebuah rumah yang sering mereka tempati.

"Ayo silahkan masuk tuan putri"ucap laki-laki itu lalu mempersilahkan Riana masuk dengan gaya ala bangsawan.

Riana yang melihat itu tersenyum senang lalu pura-pura mengangkat gaun dan menunduk dihadapan laki-laki itu seperti tuan putri pertanda berterima kasih ala-ala bangsawan.

"Hahaha" Tawa mereka bersamaan dengan kelakuan mereka barusan diiringi masuk kedalam rumah tanpa menghentikan tawa mereka.

"Na kamu akan pura-pura terus sama dia?"tanya laki-laki itu.

"Iya sampai masalah selesai dan kamu tau akar masalah pada siapa kan?"ucap Riana mengelus kepala laki-laki nya yang sedang berbaring di pangkuan Riana.

"Iya na tau. Tapi kan aku cemburu liat kamu sama dia mesra-mesraan"ucap laki-laki itu cemberut memandang Riana dari bawah.

"Ya maaf sayang ku, rencana itu gak boleh setengah-setengah"ucap Riana memegang kedua pipi laki-laki nya.

"Iya, aku terus yang sabar kayak nya"ucap laki-laki itu memeluk perut Riana.

"Iya dong. Kalau gak sabar kamu yang akan kalah"ucap Riana dan dibalas anggukan kepala dari laki-laki yang sedari tadi memeluk perut nya.

"Oh iya malam ini aku balapan kamu liat ya"ucap Riana dan membuat laki-laki itu langsung bangun menghadap Riana serius.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang