~36~

665 12 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

"Sejak kapan kau bermain seperti ini Vino Rajendra!"ucap Rehan penuh emosi.

"Hahaha lucu sekali kau bertanya begitu didepan ku"ucap Vino sambil memainkan pisau di tangan nya.

"Dimana Runi!?"tanya Rehan tidak melihat siapa pun disana, hanya ada vino sendiri an.

"Kau berharap apa? Tentu saja tidak ada"jawab vino.

"Kau tau, aku hanya membalas dendam ku pada mu dan anak mu Rehan"lanjut Vino

"Mana mungkin aku membunuh Runi perempuan yang aku cintai, tapi sayang dia lebih mencintai pria seperti mu Rehan!"ucap Vino emosi melempar pisau itu kearah rehan.

"Kau masih saja tidak terima dengan kenyataan Vin. Sejak dulu aku selalu baik dengan mu, tapi gara-gara cinta mau menjadi iblis seperti ini"ucap Rehan membayangkan masa-masa saat dia masih berbaikan dengan Vino.

"Cih mulut mu manis juga. Sayang nya dendam ini harus dibalas kan!"ucap vino meludah kasar kesamping.

"Serahkan Runi padaku dan kau boleh melakukan apa pun pada ku Vin"ucap Rehan bernegosiasi.

"Susah payah aku mendapatkan nya, mana mungkin aku menyerahkan nya begitu saja dan lagi mungkin aku akan menikahi Runi. Kau tau istri dan anak ku sudah mati gara-gara anak mu Riana "ucap Vino tanpa ekspresi apa pun, lebih tepat nya biasa saja kehilangan istri dan anak nya.

"Sejak kapan kau menikah? Dan siapa istri dan anak mu?"tanya Rehan penasaran.

"Heh padahal mereka berdua disekitar mu bodoh. Dia Ayana dan Pina istri Radit saudara mu. Bagaimana cukup membuat mu shok ya?"ucap vino ternyata meremehkan.

"Mana mungkin?!"ucap Rehan tidak percaya.

"Itu lah kenyataan nya"ucap vino acuh.

"Seperti nya aku harus membunuh lebih dulu baru anak mu itu"lanjut Vino mengambil pistol yang berada di balik jas nya.

Dor

Dor

Terjadi lah tembak menembak di ruangan itu. Salah satu bahu rehan terkena peluru dari pistol vino dan vino juga terkena peluru rehan di lengan kiri nya.

"Sial kau cukup gesit juga"ucap Vino menembak kan satu peluru kearah rehan, dan rehan dapat mengelak nya dengan baik.

"Bos mereka datang"ucap seseorang di balik pintu.

"Sial kau selamat hari ini bajingan!"ucap vino lalu berlari ke arah jendela dan menjatuhkan kan diri nya ke bawah. Rehan yang melihat itu langsung menuju jendela, disana dia bisa melihat vino sedang menaiki mobil dan pergi dari gedung ini bersama pengawal nya.

"Papa"ucap Willi yang baru tiba di sana.

"Willi"ucap Rehan memegang bahu nya yang terus keluar darah.

"Ayo keruang sakit sekarang"ucap Willi membantu rehan.

"Mama mu harus diselamatkan dari bajingan itu Wil"ucap Rehan dengan wajah sedikit pucat.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang