~29~

730 10 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Sudah satu minggu Riana berada di keluarga nya Gratama dan selama berada disana tidak ada yang mencurigakan dan sikap mereka masih sama, tapi pada saat dibelakang nya sikap itu hilang begitu saja.

Pada malam itu Riana sedang berada di kamar nya lalu Karena ia merasa haus tapi dikamar nya air yang disediakan habis dan ia pun tentunya turun untuk mengambil air kebawah.

Pada saat ia berjalan menuju dapur langkah kaki nya terhenti saat mendengar orang-orang membicarakan nya.

"Sampai kapan ini akan berlanjut?"tanya Miko pada semua orang yang ada disana.

"Sebentar lagi Miko bersabarlah"ucap Anja.

"Bagaimana dengan kedua kakek-nenek itu?"tanya Arsya.

"Sudah aman, mereka merepotkan sekali "jawab Anji mama nya.

"Sampai kapan dia disini? Aku sudah muak melihat wajah nya!"ucap Arini sambil memainkan kuku-kuku nya.

"Biar kan saja dulu, kalau kita mengusir nya sekarang dia akan curiga"ucap Anja.

"Huh lama sekali dia musnah. Seharusnya kecelakaan kemarin dia mati"ucap Irana.

"Sudah lah mungkin dia ditakdirkan akan mati di tangan kita"ucap Laka suami Anji.

"Jadi tidak sabar"ucap Arini menantikan saat-saat itu terjadi.

Kembali ke Riana yang dari tadi menyimak mereka dari balik dinding. "Hm jadi ini sikap kalian dibelakang ku? Luar biasa aku akan menantikan apa yang kalian lakukan terhadap ku"gumam Riana dan berlalu dari sana menuju kamar nya tidak jadi ke dapur untuk mengambil minum, karena jika itu terjadi maka mereka akan bertemu.

Malam ini berlalu dengan cepat dan diganti kan dengan mentari yang mulai muncul dari arah timur.

Riana mulai bersiap-siap pergi ke sekolah dan mungkin tidak akan kembali lagi kesini. Ia memasang tas ransel pada pundaknya lalu mengambil tongkat untuk tetap menjaga keseimbangan tubuh nya saat berjalan, dikarenakan kaki kanan nya masih belum sembuh, kemungkinan menunggu 2 minggu atau 3 minggu lagi.

Saat ini Riana berada di ruang makan bersama yang lain, tentunya untuk sarapan pagi sebelum melaksanakan aktivitas selanjutnya.

"Aku duluan ya"ucap Riana berpamitan setelah menyelesaikan sarapan nya.

"Iya hati-hati dijalan sayang"ucap Anja sambil mengelus kepala Riana dan dibalas senyuman manis oleh Riana.

Riana berjalan keluar mansion dengan tongkat nya tanpa menoleh sedikit pun kebelakang nya. Di pintu gerbang mansion sudah ada seseorang yang menjemput nya.

"Udah lama?"tanya Riana pada Tara yang ia minta untuk menjemput nya.

"Gak lama, ayo masuk"ucap Tara lalu membukakan pintu mobil untuk Riana, setelah Riana masuk dengan aman Tara berputar kedepan mobil untuk masuk mengemudi kan mobilnya.

"Gimana seru disana?"tanya Tara memecah keheningan beberapa menit yang lalu.

"Lumayan"jawab Riana apa ada nya.

"Tapi wajah kamu tidak menunjukkan kamu senang. Ada masalah?"tanya Tara saat melihat wajah Riana yang memang sedikit lesu.

"Apakah kentara sekali"ucap Riana memandang Tara memastikan.

"Iya"jawab Tara mengangguk setuju.

"Mereka semua palsu"gumam Riana pelan, mungkin jika Tara tidak punya pendengaran yang tajam ia tidak akan dengar gumaman Riana.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang