~44~

479 9 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Brak

Bunyi pintu yang didobrak Rama membuat kedua orang yang saling berkelahi menghentikan aktivitas mereka sebentar hingga kesempatan itu diambil Dema untuk mengunci pergerakan Riana.

"Ana!"teriak Rama menatap kedua nya.

"Menjauh atau dia mati sekarang!"ucap Dema mengarahkan pistol pada kepala Riana.

"Sial!"gumam Rama menatap Dema penuh emosi.

Dema mundur selangkah demi selangkah kebelakang menuju jendela yang terbuka dengan Riana yang masih di genggaman nya.

"Mundur!"ucap Dema saat Rama maju kearah nya.

"Riana!"teriak Willi dan Zico bersama saat melihat keadaan Riana yang berada di genggaman Dema.

"Dema bajingan kau si mawar hitam palsu!"teriak Willi kearah Dema yang menyekap Riana.

Setelah itu ketiga nya saling pandang lalu memandang ke arah Riana yang juga mengangguk kan kepalanya.

Dengan gesit Rama berlari menyentak tangan Dema dari tubuh Riana. Sedangkan Riana terjatuh kesamping diakibatkan tubuh nya tidak dapat lagi menopang diri nya dengan kokoh.

Rama memukul dagu Dema dengan tinju nya, lalu memukul perut Dema beberapa kali. Dema juga tidak tinggal diam, ia memberikan Bogeman mentah pada rahang Rama, dan juga perut Rama beberapa kali seperti Rama memukul nya tadi.

Willi dan Zico membantu riana menepi dari perkelahian keduanya.

Riana menyipit kan mata saat ia melihat kearah tangan Dema yang diam-diam mengeluarkan pisau lipat pada saku celananya.

"Rama awas!"ucap Riana berlari menuju Rama.

Jleb

"Rama! Riana!"teriak Willi dan Zico bersamaan.

"Ana!"ucap Rama memanggil nama Riana sambil memeluk tubuh itu yang mulai lunglai jatuh ke lantai.

"Bajingan!"ucap Rama melihat dada kiri Riana yang mengeluar kan darah segar. Rama menatap Dema penuh dengan kemarahan, ia bangkit dan menghunus kan belati ke arah Dema yang terus mundur ke arah belakang.

Rama yang melihat kesempatan dibelakang dengan tiba-tiba ia menusuk perut Dema lalu mendorong Dema hingga lolos dari jendela yang terbuka.

Bruk

Bunyi hantaman tubuh Dema dengan tanah menyeruak ke telinga Rama, ia melihat kebawah bagaimana tubuh Dema terkapar dengan darah segar disekitar tubuh nya.

Tidak ingin berlam melihat kematian dema ia menghampiri Riana yang saat ini tengah di peluk Willi dan Zico.

"Bawa ke rumah sakit!"ucap Rama mengangkat Riana dari pelukan Willi.

Di mobil Rama terus mengelus peluh pada wajah Riana yang penuh dengan lebam dan luka.

"Kamu harus bertahan ya sayang"ucap Rama menggenggam tangan Riana.

"Iya aku harus bertahan"ucap riana terbata-bata dengan nafas terputus-putus dengan diakhiri senyum kecil pada bibir nya.

"Aku sayang kamu"gumam Riana namun masih bisa terdengar ditelinga Rama.

"Iya aku juga sayang kamu"ucap Rama mengusap pipi nya yang basah diakibatkan air yang keluar pada ujung mata nya.

Riana tersenyum manis amat manis dengan pandangan sendu kearah Rama. "I love you Willo Drama Gara"gumam Riana untuk terakhir kalinya sebelum ia menutup mata sepenuh nya.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang