~27~

627 10 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Sudah hampir 1 Minggu acara anniversary Rahendra yang hancur itu berlalu.

Saat ini Riana sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dia tidak lagi menggunakan kursi roda tapi digantikan tongkat untuk menyangga tubuh nya saat berjalan agar kaki kanan nya tetap aman.

"Udah siap?"tanya Tara yang memang menginap di apartemen Riana tadi malam.

"Udah"jawab Riana dan berjalan menuju pintu keluar apartemen diikuti Tara.

Sesampainya di mobil. "Bisa? Kaki kamu jangan di tekuk"ucap Tara khawatir.

"Aduh kamu cerewet banget"ucap Riana melihat Tara yang rempong, lihat saja tangan kanannya tas Riana dan tangan kirinya ada tongkat Riana dan bekal Riana yang Tara buat sendiri.

Setelah beberapa saat semua kerempongan itu Tara langsung mengemudikan mobil nya menuju sekolah.

"Nanti pulang nya aku tidak bisa jemput, kamu pulang nya sama bodyguard aku aja "ucap Tara memecah keheningan diantara mereka.

"Gak usah aku pulang sama sepupu aku aja, soalnya mau ke rumah"ucap Riana sambil mengotak-atik handphone nya.

"Iya udah kalau gitu"

Mobil yang dikendarai Tara tersebut berhenti di depan gerbang sekolah TBS.

"Makasih, hati-hati nyetir nya"ucap Riana dan melambaikan tangan pada Tara dan dibalas Tara dengan lambaian tangan juga.

"Wow akhirnya lo masuk juga Ri"ucap Finsya setelah menghampiri Riana untuk berjalan bersama-sama.

"Iya dong gue butuh belajar"ucap Riana dan mendapatkan lirikan malas Finsya.

"Yang lain kemana?"tanya Riana tidak melihat Vita, Axell dan para sepupunya.

"Belum pada dateng kayak nya"jawab Finsya.

Selang beberapa detik kemudian suara bak nyamuk mencari makan terdengar ditelinga Riana dan Finsya.

"Yoo sepupu udah sehat lo"tanya Arthur songong dengan merangkul pundak Riana.

"Sakit ya bego"ucap Riana karena Arthur tak sengaja menyenggol kaki kanannya.

"Eh eh sorry sepupu gak sengaja sumpah"ucap Arthur menunjukkan dua jari telunjuk dan tengah nya.

"Ye elu ya Arthur gak liat Riana lagi pincang apa"ucap irana dengan menggeplak kepala belakang Arthur.

"Sakit bego!"ucap Arthur kesakitan, geplakan irana bukan main soalnya.

"Hahaha lucu juga muka lo thur"tawa irana dan yang hanya terkekeh melihat mereka.

"Ayo masuk"ajak Arini kembaran Irana.

Mereka pun berjalan menuju kelas masing-masing.

Mata pelajaran matematika menjadi jam pertama pada sesi pembelajaran hari ini. Banyak siswa-siswi mengeluh tidak mengerti, bagaimana tidak guru yang mengajar menjelaskan tapi tidak mempraktikkan pada siswa-siswi dan nya memberikan tugas-tugas. Untuk siswa yang paham tanpa praktek pun tidak masalah bagi mereka, masalah nya yang tak paham teori apa lagi tanpa praktek.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang