~45~

933 10 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

"Tidakkkkkkk!!!!!"

"Huh...huh...huh..."

Brak

"Kenapa?! Ada apa Fiana?!" Ucap seseorang yang mendobrak pintu kamar Fiana.

"Abang!"teriak Fiana memeluk laki-laki dewasa 10 tahun lebih tua dari nya.

"Kenapa? Mimpi buruk?"ucap Dema Abang kandung Fiana.

"Uwaaa Abang jahat banget mau bunuh Fiana"tangis Fiana memukul dada Dema dengan kuat.

"Apa! Gila aja Abang bunuh kamu!"ucap Dema tidak terima dan menghentikan pukulan brutal Fiana.

"Dari mana coba bisa mikir kayak gitu?"lanjut Dema bertanya mengusap air mata pada pipi Fiana.

"Di Mimpi aku Abang mau bunuh aku, terus ada cowok yang nolongin aku, nama nya Rama tapi aku gak tau dia siapa gak kenal juga. Terus pas Abang mau nusuk dia, aku malah nyelamatin dia dan akhirat aku yang ditusuk sama Abang dan mati huwaaaa Abang jahat bangettt "ucap Fiana menangis dengan kencang.

"Aduh Fiana itu kan cuma mimpi, Abang mana tega bunuh kamu, cubit kamu aja Abang gak pernah"ucap Dema mengusap pipi Fiana yang basah.

"Terus-terus bang cowok yang nama nya Rama itu malah bunuh diri dekat makam aku, kayak nya dia sayang banget sama aku ya"ucap Fiana tersenyum kecil.

"Sinting kamu ya, itu kan cuma mimpi mana ada laki-laki yang sayang sama bocah koplak kayak kamu"ucap Dema menjitak dahi Fiana pelan.

"Aduh sakit bang, tadi kata nya gak akan kasar sama Fiana"ucap Fiana cemberut.

"Eh iya iya maaf"ucap Dema meminta maaf dan mengusap lembut dahi Fiana yang sedikit memerah.

Brak

"Astaghfirullah! "ucap kedua nya kaget dan menatap dua manusia yang baru saja mendobrak pintu kamar Fiana.

"Fiana gak papa? Tadi mama denger teriakan Fiana dari bawah"ucap Fira mama Fiana.

"Iya papa juga dengar dari ruang kerja kenceng banget suara kamu"ucap Kendrick papa Fiana.

"Mama! Papa!"panggil Fiana berlari memeluk kedua nya dengan erat.

"Kamu kenapa?"tanya Fira terheran-heran melihat tingkah anak nya yang seperti ini.

"Mimpi buruk dia ma"ucap Dema.

"Mimpi buruk tentang apa sampe kayak gini?"tanya Kendrick mengusap lembut kepala Fiana.

"Aku mimpi mama papa udah gak ada"ucap Fiana menatap kedua nya dengan sedih.

"Itu cuma mimpi sayang jangan terlalu dipikirkan"ucap Fira mengelus lembut pipi Fiana.

"Iya ma"ucap Fiana memeluk kembali kedua orang tuanya.

"Abang juga ikut "ucap Dema menghampiri ketiganya dan ikut berpelukan.

"Udah pelukan nya. Kita makan malam dulu kebawah ya"ucap Fira dan berjalan lebih dulu keluar dari kamar Fiana menuju ruang makan.

Diruang makan sudah ada beberapa orang lebih dulu duduk disana.

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang