~24~

869 13 3
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Jari lentik itu mulai ada pergerakan tak berselang lama mata indah yang tertutup itu mulai terbuka secara perlahan-lahan dan menyesuaikan dengan cahaya.

Seorang laki-laki yang tidur disebelah gadis itu mendongak ke arah nya. "Kamu udah bangun, ada yang sakit?"ucap laki-laki itu.

Riana menggelengkan kepala tanda tidak ada. "Udah berapa lama?"tanya Riana.

"Dua hari"jawab laki-laki itu.

"Lusa anniversary nya. Kamu tetap dengan rencana?"lanjut laki-laki itu.

"Iya"

"Keadaan kamu gak memungkinkan Na. Jangan memaksakan diri. Masih banyak waktu"ucap laki-laki itu khawatir.

"Aku bisa Ma, percaya kan sama aku?"ucap Riana meyakinkan.

"Apa yang tidak aku percaya sama kamu na"ucap laki-laki itu dengan secara penuh percaya dengan gadis yang terbaring didepan nya.

"Jadi siapa?"tanya Riana.

Laki-laki itu langsung memberikan handphone pada Riana, dan disana menunjukkan dua mobil, mobil belakang pergi duluan dan mobil depan masih ditempat, tak lama orang yang berada didalam keluar lalu menuju mobil yang ia tabrak tersebut.

"Mereka kerja sama?"ucap Riana.

"Tidak Na"ucap laki-laki itu.

"Hanya Pina dan Gally yang kerja sama"lanjut nya.

"Apa motif sebenernya dia mencelakai Riana?"tanya Riana.

"Kesalahan pahaman "jawab laki-laki itu.

"Kamu tahu sesuatu?"tanya lagi Riana.

"Iya"jawab laki-laki itu dan mulai menceritakan dari awal hingga akhir yang ia ketahui.

Setelah mendengar cerita nya, Riana sedikit tidak menyangka. Orang yang merupakan sahabat sekaligus adik bagi Abang nya ternyata duri dalam daging. Hanya sebuah rencana dan balas dendam pada Riana mereka rela membunuh orang lain. Satu kata G.I.L.A.!!!!

"Kamu akan memberikan pelajaran juga dengan-nya?"tanya laki-laki itu.

"Mungkin sedikit"jawab Riana.

Drrtt...

Terdengar bunyi handphone milik Riana, ia pun mengangkat telepon setelah melihat nama pada layar.

"Siapa?"bisik laki-laki itu penasaran.

Riana menunjukkan layar handphone nya, dan setelah melihat itu raut wajah laki-laki itu cemberut seperti nya sedang cemburu.

"Halo"

"Halo sayang"

"Ada apa kamu telpon aku?"

"Aku kangen"

Laki-laki yang bersama Riana saat ini ingin sekali membanting handphone Riana. Bagiamana tidak kalian bayang kan ia sedang bersama Riana sedangkan ada orang lain yang menggangu dengan mengatakan kangen apa tidak cemburu dia.

Laki-laki itu memainkan tangan Riana lalu mencium berulang-ulang, dia sedang kesal.

Riana yang melihat itu hanya tersenyum geli.

"Halo?kamu masih disana?"

"Iya masih"

"Kamu lagi dimana?"

"Lagi diluar me time"

"Iya udah aku tutup dulu, mau meeting"

"Iya"

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang