~37~

638 10 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*

Pagi ini Riana tengah bersiap-siap menuju bandara, ia ingin menjalankan misi selanjutnya, yaitu menyerahkan diri ke Vino.

Semenjak tadi malam Riana tidak pulang ke apartemen nya maupun kerumahnya. Ia menginap di hotel untuk menenangkan kan diri.

Riana berjalan menuju sebuah jet pribadi milik vino yang disediakan pria itu.

Sebenarnya vino heran dengan jalan pikiran Riana, seharusnya ia yang menculik Riana bukan Riana sendiri yang menyerahkan diri.

"Hanya sebentar"gumam Riana pada dirinya.

Di negara Amerika Serikat Marvel tengah bersiap-siap untuk pertemuan pemegang saham disebuah perusahaan terbesar di negara ini.

"Apa sudah siap semua nya?"tanya Marvel pada sekertaris nya.

"Sudah tuan"jawab sekretaris nya.

Marvel masuk keruangan yang menjadi tempat rapat setelah dibukakan oleh sekretaris nya.

Disana dia tidak menemukan orang yang ia cari. "Dimana vino"tanya Marvel pada sekertaris vino.

"Sedang melakukan perjalanan bisnis"jawab sekretaris vino.

"Aneh"ucap Marvel lalu keluar sebentar untuk menelpon seseorang.

"Hallo"

"Ada apa?"tanya Mala seberang sana.

"Vino tidak ada di tempat rapat"ucap Marvel.

"Tidak mungkin"ucap Mala tak percaya

"Sekretaris nya bilang dia sedang perjalanan bisnis"ucap Marvel menjelaskan.

"Ada yang aneh"ucap Mala curiga.

"Nenek"panggil Rama pada Mala.

"Ada apa?"tanya Mala.

"Dari Riana"ucap Rama menyerahkan sesuatu.

"Sial!"umpat Mala.

"Kenapa?"tanya Marvel

"Riana menyerahkan diri nya pada vino!"ucap Mala emosi dengan perbuatan tiba-tiba Riana.

"Apa!"ucap Marvel shok.

"Dimana dia sekarang?"lanjut Marvel bertanya.

"Belum diketahui. Ini Rama sedang melakukan pelacakan "ucap Mala.

"Baiklah, jika ada kemajuan kabarin Marvel Bu"ucap Marvel.

"Iya"jawab Mala lalu mematikan secara telepon nya.

Sebelum nya Rama berada di rumah nya dengan Riana. Saat membuka kamar tidak ada Riana sepertinya tidak pulang pikir Rama. Tapi saat ingin menutup kembali pintu kamar itu Rama melihat sebuah kertas yang ada diatas kasur. Ia pun mengambil kertas tersebut dan membaca nya.

'aku sayang kamu. Aku minta maaf. Kalau kamu baca ini berarti aku udah gak ada di negara ini. Aku berencana menyerah kan diri ke Vino, aku gak akan matiin handphone aku biar kamu bisa lacak keberadaan aku. Aku cuma sedikit menggagalkan rencana dia buat bunuh papa. Kamu akan tahu kenapa aku melakukan ini saat kita ketemu lagi. Kamu harus percaya sama aku'

Fiana Or Riana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang