___|07|___

475 68 2
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sesuatu yang diinginkan berarti harus siap untuk memberikan apa yang dimiliki, sesuatu yang didapat berarti harus siap untuk merelakan apa yang sudah dimiliki inilah kehidupan. Semua hal punya timbal baliknya.

Hari yang ditunggu pun tiba tak sia-sia waktu yang sudah dilalui, sang Mentari mulai menunjukkan dirinya dengan cahaya terang yang mampu menerangi sebagian wilayah bumi.

Setelah sarapan Chaeryoeng sibuk mengecek barang yang ada di koper dibantu oleh sang Kakak.

"Unnie, jaketnya sudah?"

"Sudah."

"Syalnya?"

"Sudah."

"Sepatu? Mantel? Handuk? Baju? Celana? Dompet? Make up? Bra? Unde-"

Rose memotong pertanyaan Chaeryoeng. "Stop baby! sudah lengkap semua, unnie sudah dua kali cek."

"Aku hanya memastikan tidak ada yang tertinggal, unnie-ku sayang..."

"Ya, tapi jangan berlebihan. kita hanya berlibur beberapa hari aja bukan selamanya."

"Mian, unnie." Chaeryoeng menunjukkan deretan gigi putihnya. "unnie yakin, tak ingin bareng saja?" tanyanya.

"Hari ini unnie sama Lily unnie ada tugas presentasi jadi harus hadir," jawaban Rose tetap sama setiap Chaeryoeng bertanya untuk memastikan. "Lagipula nanti unnie akan menyusulmu bukan berarti tak ikut," lanjutnya.

"Kalau unnie tak ikut juga tak masalah berarti aku punya banyak waktu berduaan sama abojie."

"Padahal unnie mau berangkat bareng Chae yang lebih asik," Lisa tiba-tiba datang menimbrung pembicaraan kakak beradik. "Daripada sama manusia satu ini," menunjuk ke arah Rose dengan lirikkan mata.

"Kalau Lily unnie tak mau bareng Rosie unnie lebih baik tak usah ikut," ketus Chaeryoeng.

"Aduh, Chae..." panik Lisa. "Adikku yang manis, baik hati, tidak sombong, kaya pula. jangan ngambek dong unnie susah payah bujuk kamu loh," membujuk sambil mengelus Chae seperti kucing.

Rose melihat jam ditangannya "udah jam 8, unnie berangkat ya," pamitnya.

"Tunggu sebentar lagi unnie sampai abojie datang, tidak ingin menemuinya lebih dulu?"

"Mian baby, unnie akan telat jika menunggu lagi. nanti juga kita ketemu."

"Arraseo, unnie belajar yang rajin supaya Chae punya unnie yang jenius," ucap Chae sambil tersenyum.

"Okay, baby." Sebelum beranjak pergi Rose mencium kedua pipi adiknya sudah menjadi rutinitas setiap berpisah tapi kali ini diakhiri dengan kecupan dikening.

"Kajja, Ly." ajak Rose.

"Bye-bye Chae, kalau ada sesuatu kabarin unnie ya..." Lisa juga melakukan hal yang sama seperti Rose.

"Oke, see you soon eonni-duel." Chaeryoeng melambaikan tangan ke arah Rose dan Lisa. "I love you, unnie!" Lanjutnya dapat balasan senyuman dari Rose.

Meraka pergi menjauh dari rumah menuju kampus dengan menaiki transportasi umum sekitar 30 menit tibalah mereka di tempat tujuan.

Tempat di mana orang-orang saling mengejar gelar agar tersisipkan di belakang nama sebagai suatu kehormatan.

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang