Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah kejadian di acara keluarga Kim, sudah terkejut jika Jackson ternyata ajudan Nyonya Park ditambah memikirkan maksud dari perkataan Park Bom. Apa ada sesuatu yang tak diketahui oleh Rose atau hanya sekedar gertakan.
"Oje!" Ochie berteriak membuyarkan lamunan Rose.
Sadar apa yang telah terjadi buru-buru menutup keran wastafel. "Ya Tuhan," melihat ke bawah sekeliling kakinya digenangi air.
"Kenapa Oje melamun saat cuci piling?"
"Unnie tidak melamun hanya lupa menutup keran airnya," elak Rose.
"Itu sama saja."
"Daripada Ochie diam saja, lebih baik bantu unnie," pinta Rose.
Ochie menggeleng sambil melipat kedua tangan di perutnya. "Tidak mau, salah Oje sendili jadi halus tanggung jawab."
"Dua uyyu coklat," bujuk Rose.
"Empat."
Rose setuju. "Oke, cepat bantu unnie."
Dengan semangat Ochie membantu Rose membersihkan genangan air dengan kain lap. Untung saja tidak membuat dapur jadi kolam berenang dadakan.
"Gumawo, Ochie." ucap Rose tersenyum.
"Sama-sama. Oje seling-seling gini nanti Ochie punya banyak uyyu coklatnya," balas Ochie sambil terkekeh senang.
"Unnie akan beli yang banyak untukmu tanpa harus seperti ini."
"Asik! sayang Oje banyak-banyak," sorak Ochie sambil memeluk Rose.
"Ya, tapi kain lapnya simpan dulu. baju unnie jadi basah," beritahu Rose tapi tak digubris Ochie malah semakin menempelkan kain lapnya.
"Bial, Oje kan bau." canda Ochie.
"Oh, unnie bau ya," Rose menggelitiki tubuh Ochie membuatnya tertawa terbahak-bahak.
"Oje... geli..."
"Ini hukuman karna sudah bilang unnie bau."
Ochie tertawa. "Be-belenti... Oje..."
"Minta maaf baru unnie lepaskan."
"Mian Oje," Rose menghentikan pergerakan tangannya. "Hah... tapi Oje memang bau," lanjut Ochie dengan napas tersenggal-senggal.
Kembali mengelitiki sampai mereka berguling-guling di lantai, membuat baju mereka kotor terkena air yang belum selesai di bersihkan.
"Pantas saja kalian lama sekali di dapur," ucap Jennie melihat mereka malah menikmatinya. "Hei kalian! apa ini tempat bermain?" tanyanya.
Mendengar suara yang sangat familiar ditelinga dengan cepat mereka terdiam dan saling menatap.
"Rosie, kau sedang cuci piring atau ingin membuat kekacauan?" kesal Jennie melihat keadaan dapur yang berantakan.
Mereka berdiri dengan menundukkan kepala. "Mian." sesal Rose.
"Dan Ochie, unnie menyuruhmu mengecek Rosie unnie kenapa jadi seperti ini?"
"Oje yang mulai," jawab Ochie.
Rose mengelak. "Aniyo, Ochie duluan."
"Tapi Oje yang bikin lantainya basah," sahut Ochie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only ME
Fanfic... Sebuah cerita sederhana ... Menerima dengan keikhlasan hati walau sulit atau berpura-pura seakan tidak pernah terjadi walau menyesakkan di hati atau mungkin dengan kepergian semua akan selesai. Note : Tolong perhatikan! tempat dan nama karakter...