___|DAY 2|___

233 44 0
                                        

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kemarin paling terakhir tapi hari ini jadi yang paling pertama yang menyelesaikan sarapan tanpa minum sama sekali.

"Yo... ita.. rang.. kat..." ucap Lisa dengan mulut yang masih menyungah makanan.

"Aku saja baru dua suap," sahut Jennie walau tak mengerti apa yang dikatakan tapi tahu yang dimaksud Lisa terlihat dari gerak-geriknya.

"Au.. ama... uhukk... uhukkk..." Lisa tersedak karena ulahnya sendiri.

"Minum pelan-pelan," ujar Rose memberikan segelas air. Entah sudah berapa kali adegan memberikan minum.

"Hah... leganya..."

"Makananmu masih banyak habiskan dulu," titah Rose melihat isi piring Lisa masih banyak.

"Aku sudah kenyang, aku ingin cepat-cepat sampai piramida."

"Untuk apa buru-buru? piramidanya juga tak akan pindah, lebih baik lanjutkan makanmu," balas Rose membuat Lisa menekuk bibirnya. "Buka mulutnya, bukan malah ditekuk," titahnya ingin menyuapi Lisa.

"Kalian sangat romantis, aku jadi iri," celetuk Jisoo. Bukan hanya Jisoo saja yang iri ada Jennie yang benar-benar terbakar api cemburu.

Hari kedua, dimulai dengan mengunjungi Piramida Giza. Pagi menjelang siang dengan cuaca lebih panas dari hari pertama.

 Pagi menjelang siang dengan cuaca lebih panas dari hari pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisoo unnie lihatlah, patungnya mirip dengan kucing."

"Kau benar Lisa, apa jangan-jangan fir'aun keturunan kucing atau jelmaan kucing," Jisoo berucap dengan asal membuat semua orang terbelangah kecuali Kinan karena tak mengerti bahasa. "Miss, can we climb the pyramid?" bertanya kepada Kinan dan yang lain terkejut mendengarnya.

"Jisoo yang paling cantik, bisa tidak bertanya yang sedikit normal. kau membuatnya terkejut," tutur Irene dengan lembut yang sebenarnya ingin mengecek kondisi kepala Jisoo.

"Unnie, aku hanya bertanya saja."

"Sama saja, jangan sampai dia berpikir kau cantik tapi otakmu mines," balas Irene dengan sabar. "Miss, please just ignore the question from my cousin." ucapnya kepada Kinan.

"It's okay madam, I'm also curious to climb the pyramids but unfortunately we can't," balas Kinan tersenyum manis.

"Ternyata dia juga sama anehnya," sela Jennie sambil memutar bola mata.

"I'll explain a little bit about the pyramids before we go around," ujar Kinan membuat mereka bersiap menerima penjelasannya. "Pyramid wasn't made in vain. The engineers of ancient Egyptian pyramids first calculate the distance to the sun, because the sun is one of the most important things in the life of ancient Egyptian society. Scientists of today also recognize their prowess in building a pyramid that includes the seven wonders of the world. Time, treasure, and energy spent for the building of the pyramid was enormous. The construction of the pyramid takes about twenty years and employs more than ten thousand slaves, and many of which he died. The largest pyramid found in the area of ​​Giza." jelasnya. (sumber : Branly)

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang