___|25|___

305 52 0
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka hanya penonton, lakukan apa yang menurut sudut pandangmu benar tanpa merusak cerita hidup orang lain.

Disaat senggang Rose menyempatkan diri berkujung ke GBee Music, sekarang sedang berjalan menuju tujuan setelah keluar dari stasiun.

Karena merasa haus mampir terlebih dahulu ke minimarket membeli minum untuk dirinya dan untuk yang lain juga. Masuk ke minimarket, berjalan menuju lemari pendingin tidak lupa mengambil keranjang. Mengambil minuman dari berbagai merk tapi merasa ada yang kurang.

"Hm, kok gak ada." Rose bergumam tak menemukan barang yang Ia cari.

Memilih menghampiri karyawan yang sedang menata minuman tak jauh darinya. "Permisi, apa kau tahu choco milk ada dimana? saya tidak menemukannya," tanya Rose.

"Ada, ingin berapa?" tanyanya tanpa menoleh.

"Dua," jawab Rose.

"Ini," memberikan dua botol dan mereka saling bertatapan.

"L?" Rose sedikit terkejut ternyata dia salah satu anak trainer. "Bukankah sekarang jadwalnya latihan?"

"Salah, jika aku ada di sini?" tanya balik Yu-ri kemudian meninggalkan Rose begitu saja tanpa mendengar jawabnya.

"Tidak, han-" Rose tak melajutkan ucapannya. "Tuhan tolong berikan cara agar mudah mendekatinya," gumamnya.

Sedikit yang Rose tahu tentang Kang Yu-ri alias L dari Lisa. Dialah yang dimaksud Lisa, anak yang trauma naik bus. Sekitar lima tahun lalu bus yang ditumpangi Yu-ri bersama orang tuanya mengalami kecelakaan lalu lintas yang merenggut beberapa nyawa termasuk orang tuanya.

Diantara anak trainer, Yu-ri yang sedikit berbicara dan juga pendiam. Yang lain sudah berusaha mendekatinya walau tak mengubah sifatnya, mereka memaklumi karena latar belakangnya.

Merasa cukup dengan barang belanjaan lalu berjalan ke meja kasir untuk membayar dan bertemu kembali dengan Yu-ri.

"Totalnya 14 ribu won," ucap Yu-ri setelah meng-scan semua barang belanjaan Rose dan memasukan ke kantong plastik.

Rose terheran dengan cara pelayanan Yu-ri, tidak seperti kasir yang pernah ditemui melayani dengan senyum. "Apa kau tidak tahu cara melayani pembeli dengan baik?"

"Ingin bayar dengan cash atau kartu?" tanya Yu-ri tak memperdulikan pertanyaan Rose.

"Cash saja," memberikan uangnya kepada Yu-ri.

"Ini barangnya dan kembaliannya," memberikan belanjaan milik Rose beserta uang kembalian.

"Kembaliannya untukmu, anggap saja uang tip," membuka kantong plastik dan mengambil salah satu minuman. "Ini untukmu, semoga kau suka," meletakkan di atas meja.

"Cobalah tersenyum cantikmu akan bertambah, hwaiting!" dengan mengepal salah satu tangan ke udara sebagai tanda semangat kepada Yu-ri.

Ini namanya ruang practice dance. Lantai sudah dilapis vinyl, deretan cermin di salah satu sisi dan tiang penghalang sudah dihilangkan. Tempat yang nyaman membuat semakin semangat untuk berlatih.

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang