___|33|___

240 49 0
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disela kesibukan apapun pasti menyisihkan waktu untuk datang ke tempat dimana manusia beribadah dan berdo'a kepada-NYA. Sudah sekitar lima belas menit Jennie menunggu Rose di luar, tak berniat untuk masuk ke dalam.

Terlihat Rose keluar dari sana dan perlahan berjalan ke arah Jennie.

"Kenapa unnie tidak masuk?" tanya Rose membuat bibir Jennie tiba-tiba menekuk.

"Ah mian, lupa. kenapa Ruby tak masuk daripada menunggu di luar?" mengulang pertanyaannya.

"Rosie sudah tahu alasannya."

Paham yang dimaksud Jennie. "Lebih baik menunggu di dalam daripada di luar seperti ini, lagipula siapa saja boleh masuk," balas Rose tersenyum.

"Kalau bagitu lain kali aku akan menemanimu berdo'a," ujar Jennie.

Rose mengangguk. "Ayo beli minum, pasti Ruby haus bukan?" ajaknya.

"Tidak," tolak Jennie. "aku ingin makan ice cream," lanjutnya.

"Ruby belum makan, nanti perutnya sakit belum ke isi makanan," beritahu Rose.

"Tapi aku sangat ingin," pinta Jennie dengan mata berbinar.

"Makan dahulu setelah itu baru makan ice cream."

"Aku ingin makan ice cream-nya sekarang," rengek Jennie.

"Makan sekarang atau tidak sama sekali?" tegas Rose.

"Baiklah," pasrah Jennie.

"Jangan cemberut, cantiknya berkurang loh," goda Rose membuat Jennie tersenyum. "Ayo, aku tahu restoran yang enak sekitar sini," sambil mengulurkan tangan dan Jennie menerima uluran tangan tersebut.

Berjalan menjauh dari sana menuju tempat yang akan dikunjungi. Selesai dengan santapan makan siang yang lezat, mereka berpindah ke tempat kedai ice cream yang biasa dibeli. Duduk di bangku luar yang disediakan di sekitar kedai.

"Ruby ingin pergi kemana?" tanya Rose karena Jennie yang mengajaknya pergi.

"Em... aku tak tahu. Rosie ingin kemana?" tanya balik Jennie setelah menelan ice cream miliknya.

"Ruby yang ajak pergi, seharusnya tahu ingin pergi kemana," balas Rose.

Jennie berpikir sejenak. "Iya tapi aku bingung mau kemana selain ke panti."

"Yasudah, ayo ke panti saja!"

"Untuk hari ini, aku ingin suasana berbeda," timpal Jennie.

"Jika ingin suasana berbeda, kenapa tidak ajak teman yang lain saja? apa tidak bosan denganku terus?" tanya Rose.

"Hanya kau temanku dan aku tak bosan bersamamu. bahkan untuk selamanya," tiga kata terakhir Jennie lanjutkan dalam benaknya.

"Tapi aku bosan," sahut Rose membuat Jennie terbelangah mendengarnya. "Bosan jika duduk seharian disini, ayo cari tempat yang menyenangkan," lanjutnya bangkit dari duduk.

"Kau ingin membuatku menangis?"

"Tidak, tapi ekspresi Ruby tadi sangat lucu. sayang sekali tidak di foto," Rose menggoda Jennie.

"Rosie..." rengek Jennie.

Rose tertawa kecil. "Mian, aku hanya bercanda jangan marah."

"Aku tidak marah hanya kesal denganmu," balas Jennie menekuk wajahnya dan memalingkan pandangannya.

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang