___|45|___

213 40 4
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Someone POV.

Jika sebuah titipan dari Sang Pencipta membuat bahagia tapi kenapa aku tidak. Apa diwaktu yang tidak tepat? Atau dengan orang yang tak tepat?

"Dia tak salah dan juga tak menginginkan berada diperutmu sekarang jika bukan kehendak yang Maha Kuasa. tolong, pikirkan masa depannya."

Nasihat dari Tuan Park, membuatku tersadar. Setelah sekian kalinya menolak untuk menikah dengan Seungri akhirnya aku menyetujuinya.

"Keputusan yang bagus, saya pastikan dia memiliki masa depan yang baik nantinya."

Pernikahan yang diadakan sangat tertutup, hanya orang-orang tertentu saja yang tahu.

Hubunganku dengan Nyonya Park tak baik sejak awal, namun saat kehamilanku menjagaku dengan baik tapi setelah bayinya lahir sikapnya kembali ke awal.

Kenapa Engkau memanggilnya begitu cepat disaat aku mulai merasakan kasih sayang seorang ayah darinya. Semenjak Tuan Park meninggal, tingkah laku Nyonya Park sudah diluar batas.

"Kau merusak masa depan anakku."

"Kau tak lihat, bisnisnya hancur karnamu."

"Kau pembawa sial."

Sudah biasa dengan perkataan yang menyakitkan tapi tidak dengan ikut campur kehidupan dalam keluargaku.

Dari awal tak mencintainya, bertahan karena Dia ayah dari anak-anakku. Pada akhirnya, aku menyerah.

Mengetahui Seungri sempat menitipkan mereka ke panti asuhan tapi tak jadi. Syukurlah, setidaknya jangan disana. Di tempat aku tumbuh hingga dewasa. Sekarang, dimana mereka tinggal? Sangat tak mungkin jika di rumah Nyonya Park.

Setiap hari aku menyempatkan waktu mencari keberadaan mereka. Sebagai seorang ibu, naluriku hanya ingin memastikan mereka baik-baik saja.

Disaat sedang bekerja sebagai bartender di sebuah bar, ada tamu yang mengenaliku. Ternyata suami Jessica. J, aku tahu kau marah jika Dia ada di tempat ini. Perlu aku mengusirnya?

Dia malah mencoba mendekatiku. "Jika besok ada waktu kosong, maukah datang ke rumahku untuk makan malam?" ajaknya.

"Asalkan makanannya enak. aku akan datang."

Aku datang ke rumahnya dan disambut anak remaja. Anakmu sangat mirip denganmu, J.

Setelah mengenalnya dan juga anak-anak. Dia mengajakku menikah.

"Menikahlah denganku, jadilah ibu dari anak-anakku."

Walau bukan pertama kali tapi ini sungguh luar biasa dari sebelumnya. Pernikahan yang aku impikan.

"Sebenarnya aku punya 2 anak dari mantan suamiku namun mereka ikut dengannya dan sekarang tak tahu mereka ada dimana."

"Tak apa sayang, kita bisa mencarinya bersama," Jiyoung terseyum membuatku tenang dan semoga mereka benar-benar baik-baik saja.

Ternyata Jisoo mendengar, aku beritahu Dia tapi berbeda dengan adiknya yang tak terima. Tak ada cara lain selain berbohong daripada mengurung diri di kamar seterusnya.

Disaat harus berusaha tetap tenang menjaga Jennie yang berbaring lemah di bangkar Rumah sakit, ada berita terkini tentang meninggalnya Seungri. Tanpa basa-basi pergi dan menitipkan Jennie kepada Jisoo.

Tak punya perasaan sedikitpun atas kematian Seungri, yang kupikirkan saat ini bisa bertemu dengan anakku.

Tunggu, apa itu foto Chaeryeong? Tidak mungkin, Seungri! aku sangat marah padamu jika itu terjadi.

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang