___|42|___

194 43 2
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Someone POV.

Eomma dan Appa bilang akan ada anggota baru di rumah ini, tentu saja aku sangat senang karena cukup kesepian sebagai anak tunggal. Butuh teman bermain di rumah saat orang tuaku sibuk.

Aku sudah cukup bahagia tapi sejak ada mereka kebahagiaanku bertambah banyak. Sampai semua berubah, saat mendapat kabar Adik manisku yang paling imut mengalami kecelakaan. Bergegas mencari keberadaan Rose karena susah menghubunginya. Ponsel mahalnya dibuang begitu saja, memang dasar orang kaya.

Belum selesai bicara, Dia sudah berlari keluar kampus. Mau kemana Dia? Rumah sakitnya saja tak tahu yang mana.

Sampai di Rumah sakit, kami terlebih dahulu menemukan Uncle Seungri di ruang IGD dan melihat secara langsung Uncle seungri menghembuskan napas terakhirnya. Tunggu! apa yang sedang terjadi sekarang? aku belom bisa mencerna atau mempercayai ini.

Rose kembali berlari, aku hanya mengikutinya dari belakang. Kami menunggu dengan gusar disaat Chae sedang dioperasi, sampai dimana lampu petanda operasi meredup. Cepat sekali bahkan belum ada sejam. Kenapa firasatku jadi tidak enak? Semoga bukan hal buruk.

"Sebelumnya kami meminta maaf, pasien bernama Park Chaeryoung tidak dapat diselamatkan," beritahu sang Dokter.

Tuhan, apa lagi sekarang? tidak akan pernah sanggup menerima kabar buruk ini, apalagi Rose sebagai kakaknya. Mendekapkan Rose dalam pelukan, sangat menyakitkan mendengar tangisannya membuatku ikut merasakannya. Chae, kamu bilang kita akan jalan-jalan bersama. Kenapa malah pergi sangat jauh? dan... tak akan pernah kembali, lagi.

Masih merasakan kesedihan mendalam. Ada kabar baik, aunty dara menghubungi Rose dan ingin bertemu. Sedikit berharap kehadiran aunty Dara bisa menghiburnya, tapi malah berakhir Rose mengacak-acak kamarnya setelah bertemu dengan aunty Dara. Apa yang terjadi di antara mereka?

Di tengah makan malam, Rose memberitahukan bahwa telah mencabut gugatannya terhadap pelaku. Chae, izinkan unnie memukul kepalanya dengan batu.

Dengan alasan apa mengambil keputusan fatal yang tiba-tiba? semakin bertanya-tanya, apa ada hubungannya dengan aunty Dara? Setan apa yang merasuki tubuh Rose?

Membuka lembaran baru, pergi ke kota Seoul untuk mencari pekerjaan. Belum lama tinggal di sini kami mendapatkan pekerjaan, tapi... kenapa Rose berada di tempat yang sama dengannya? dari sekian banyak agensi, kenapa bisa? ini sangat aneh dan janggal.

Mengetahui Dia menyukai Rose semakin membuatku kesal. Apa dia tak sadar jika Dia itu perempuan? Dia laki-laki pun aku tak akan setuju.

Ingin berteriak sekeras mungkin ditelinganya setelah mengatakan ingin mendonorkan jantungnya untuk Jennie. Chae, unnie akan memukul kepala batu ini agar sadar dan kembali ke jalan yang benar.

"Lo suka dia? cinta sama dia?" Rose menggeleng lemah. "Terus buat apa ngorbanin nyawa lo buat dia?" sungguh tak mengerti jalan pikir yang Rose lalui.

"Gue penyebab kejadian ini."

"PARK CHAEYOUNG! SADAR, INI BUKAN SALAH LO," bentakku lalu mengusap wajah dengan kasar. "Berhentilah menyalahkan diri sendiri, Chae pasti marah lihat lo kaya gini."

"Karna itu gue pengen ketemu, biar dia marah secara langsung dihadapan gue. bantu gue kali ini aja, Lisa." pintanya dengan wajah melasnya dan pertama kalinya Dia terlihat seperti orang putus asa, putus harapan.

Only METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang