Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
🔸🔸🔸
Sosok tersebut terperanjat dangan mata yang membelalak sempurna, napasnya tersengal seakan terjadi penumpukan air di dalam kantong paru-parunya.
"Nona Lea?" Panggil seseorang. "Nona?" Gadis tersebut menggoyang-goyangkan lengan Leandra dengan pelan, seperti menyadarkan.
Leandra menoleh ke sumber suara, itu merupakan suara pelayannya. Dengan linglung Leandra menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dahinya berkerut sempurna mendapati dirinya berada di kamar. "Bukankah seharusnya aku sudah mati?" Kematian menyakitkan dengan cara tenggelam masih begitu membekas di ingatannya, dan apa ini? Leandra menurunkan pandangannya, tubuhnya terlihat sehat dan bugar. "Kenapa aku masih hidup?"
"Nona? Anda baik-baik saja?" Pelayan Leandra terlihat bingung atas reaksi yang ditunjukkan majikannya sekarang.
Leandra menoleh, "Mira, kenapa aku disini?"
"Anda pingsan begitu tiba dirumah, Nona." Jawab Mira menjelaskannya.
"Pingsan?" Cicit Leandra.
"Ya, Nona. Setelah pulang dari pemakaman, anda pingsan. Dokter sudah memeriksa anda dan berkata anda hanya terlalu banyak pikiran dan sedikit kelelahan." Mira menjelaskannya kejadian pada Leandra selama pingsan.
"Pemakaman?" Cicit Leandra kembali.
Mira mengangguk.
"Pemakaman siapa?" Tanya Leandra dengan penasaran.
Mira mengerutkan kening, Leandra hanya pingsan namun tingkahnya seperti seseorang yang kehilangan ingatan.
"Tentu saja pemakaman kakek anda, Nona." Jawab Mira.
Leandra termenung, "Pemakaman Kakek?" Lirih Leandra di penuhi ketidakpercayaan.
"Bukankah seharusnya aku tenggelam di laut?" Gumam Leandra.
"Tenggelam?" Tanya Mira ketika mendengar pertanyaan melantur dari majikannya. "Anda hanya pingsan, Nona. Mungkin anda sedang bermimpi."
Leandra menggeleng, "Tidak, semalam aku tenggelam." Leandra tidak menyetujui perkataan Mira yang menyebut kejadian yang ia alami hanyalah mimpi. "Seharusnya aku mati tenggelam di laut, Mira. Kenapa aku disini?" Tanya Leandra dengan wajah bodohnya karena belum dapat mencerna keadaan.
Mira mengulum senyumnya, "Tapi semalam anda tidak di laut, Nona. Anda hanya bermimpi." Ujar Mira menjelaskan, ia menganggap majikannya mengalami mimpi buruk dan mimpi tersebut masih terngiang hingga bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Destiny
General FictionTidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada rasa panik ataupun takut. Dinginnya air laut seakan menyayat kulit, hatinya semakin membeku melihat s...