Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
🔸🔸🔸
Leandra keheranan, sejak kemarin saat Nora pergi mengunjungi neneknya ke luar kota hingga sekarang, Nora sama sekali tidak mengangkat teleponnya atau membalas pesan darinya.
Jemarinya terus bergerak, mengetik pesan untuk Nora. Leandra juga mencoba menelepon Nora tapi tidak di angkat juga. "Kemana anak itu." Gerutu Leandra.
Leandra meletakkan ponselnya, ingin membersihkan diri karena dirinya baru saja pulang dari kantor.
20 menit berselang, Leandra selesai membersihkan diri. Ia kembali meraih ponsel, tidak ada telepon dan pesan masuk dari Nora. "Tidak biasanya Nora seperti ini." Gumam Leandra.
Leandra mencoba menelepon Nora untuk kesekian kalinya, ternyata panggilannya kali ini tersambung.
"Nora, apa yang membuatmu sibuk sampai tidak sempat menjawab teleponku?" Celoteh Leandra begitu Nora mengangkat panggilannya.
"Lea." Suara Nora terdengar lirih.
"Kau kenapa?" Tanya Leandra mendengar suara Nora seperti tidak baik-baik saja.
Nora terdengar mengaduh, "Badanku remuk, kulitku juga lecet semua, Lea." Keluh Nora.
Leandra mengernyit, "Remuk? Lecet? Apa yang terjadi, Nora?" Suaranya terdengar cemas ketika bertanya.
"Aku mengalami tabrak lari kemarin." Nora bercerita pada Leandra.
"Kau sedang tidak bercanda kan?" Leandra berharap Nora hanya bercanda.
"Tidak. Untuk apa aku bercanda."
"Serius?" Ujar Leandra kemudian. "Bagaimana bisa tertabrak?" Tanya Leandra dengan penasaran.
"Entahlah. Aku berjalan ke minimarket yang letaknya tidak jauh dari rumah nenekku. Tiba-tiba ada motor yang menghantamku dari belakang." Nora bercerita dengan suara lirihnya.
"Lalu bagaimana keadaanmu? Ada luka yang serius? Kau di rawat di rumah sakit sekarang?" Tanya Leandra kemudian.
"Tidak, aku tidak mau di rawat. Hanya badanku yang terasa remuk serta lecet di kaki, tangan dan dahiku. Nasibku cukup baik, aku tidak terpental ke jalan raya kemarin." Nora menceritakan kejadian yang ia alami pada Leandra.
"Jika nasibmu baik, kau tidak akan mengalaminya, Nora." Leandra menanggapi perkataan Nora.
"Aku juga tidak menginginkan ini terjadi. Awas saja jika aku menemukan orang yang menabrakku!" Nora sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Walau ada cctv di dekat tempat kejadian, pelaku penabrakan menggunakan kendaraan tanpa berplat nomor, wajah pelaku juga tidak terlihat. Ini cukup menyulitkan pihak berwajib untuk menemukan siapa yang menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Destiny
General FictionTidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada rasa panik ataupun takut. Dinginnya air laut seakan menyayat kulit, hatinya semakin membeku melihat s...