Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
🔸🔸🔸
Dengan mata membulat dan mulut setengah terbuka, Nora berekspresi takjub serta kagum secara bersamaan. "Astaga, apakah dia reinkarnasi salah satu dewa yunani?" Ucap konyol Nora di dalam hati begitu melihat wajah suami Leandra.
"Nora?" Panggil Leandra ketika Nora berdiri di dekatnya.
Leandra ingin memukul kepala Nora, sahabatnya justru menatap Elliot dengan tampang bodoh. Ia menarik tangan Nora, membuat Nora tersadar dari lamunannya.
Leandra menoleh pada Elliot. "Kenalkan, ini sahabatku."
Elliot mengangguk untuk menanggapinya.
"Hai, aku Nora." Nora mengulurkan tangannya ke arah Elliot.
Elliot menyambut jabatan tangan Nora untuk perkenalan mereka.
"Aku titip Lea padamu." Nora berkata pada Elliot usai berjabat tangan. "Temanku membutuhkan perlindungan karena dia sudah tidak memiliki keluarga."
Elliot mendengarnya dengan wajah tetap datar.
"Kau tidak boleh mengkhinatinya, apalagi menyakitinya. Walau terkadang dia menyebalkan, tapi dia wanita yang baik dan tulus." Nora meneruskan perkataannya. "Jika dia melakukan kesalahan, cukup beritahu dia dengan baik-baik, tidak perlu memarahinya karena dia akan menuruti dan mematuhi perintahmu." Celoteh Nora kepada Elliot.
Dalam hati, Elliot tersenyum. Sahabat Leandra sudah seperti seorang mertua yang sedang memberinya wejangan.
Sahabat yang biasanya terlihat konyol dan cerewet, kini bisa berkata bijak. Perkataan positif Nora tentangnya, membuat hati Leandra terenyuh. Dengan mata berkaca-kaca, Leandra bangkit dan memeluk Nora, "Terima kasih."
"Untuk apa?" Nora menepuk-nepuk punggung Leandra.
"Semuanya." Leandra menjawabnya singkat namun memiliki arti yang luas.
"Aku tidak tahu harapan terbesarmu tentang pernikahanmu ini. Aku hanya bisa berdoa supaya kau mendapatkan kebahagian." Ujar Nora ketika mengurai pelukannya dengan Leandra.
Leandra menjawabnya dengan anggukan.
Nora kembali menatap Elliot. "Tuan Elliot?"
"Elliot saja." Elliot menggerakkan tangannya.
"Tidak perlu memakai Tuan. Panggil Elliot saja." Leandra membantu mengartikannya pada Nora.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Destiny
General FictionTidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada rasa panik ataupun takut. Dinginnya air laut seakan menyayat kulit, hatinya semakin membeku melihat s...