Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
🔸🔸🔸
Leandra melepas alas kakinya, melepas blazer yang melekat di tubuhnya, berniat membersihkan diri setelah tiba di kamar.
Mendengar bunyi ketukan pintu, Leandra mengurungkan langkahnya yang mengarah ke kamar mandi. Ia lantas berjalan ke pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.
Leandra menaikkan satu alisnya, bertanya pada Ken.
"Tuan Elliot memanggil anda, Nona." Ken menyampaikan perintah Elliot.
Leandra mengangguk, "Aku mandi dulu baru ke kamar Elliot." Jawab Leandra.
"Anda bisa membersihkan diri nanti, Tuan memanggil anda sekarang, Nona." Ujar Ken kemudian.
"Baiklah." Sepertinya ada hal penting yang ingin Elliot bicarakan. Leandra mengekori Ken menuju kamar Elliot.
"Silahkan, Nona." Ken membuka pintu kamar Elliot.
Leandra mengangguk pada Ken kemudian melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Elliot sepertinya juga baru pulang karena masih mengenakan kemeja. Suaminya sedang duduk di tepi ranjang sambil menatap kedatangannya. "Kau memanggilku, El?" Leandra bersuara begitu tiba di dekat Elliot.
"Duduklah, Lea." Elliot menyuruh Leandra untuk duduk di dekatnya.
"Ada apa?" Tanya Leandra kemudian, dengan mata menatap wajah rupawan pria yang telah menjadi suaminya.
Tanpa bertanya atau meminta ijin, Elliot menarik pelan tangan Leandra.
Leandra menatap Elliot dan apa yang dilakukan oleh Elliot secara bergantian. Elliot membersihkan pergelangan tangannya dengan air hangat, membersihkan luka yang di sebabkan oleh Dion siang tadi.
Wajah Elliot semakin ketat saat ini, jika hukum tidak berlaku di negaranya, ia bersumpah akan memotong pergelangan tangan orang yang menyebabkan pergelangan tangan Leandra seperti sekarang. Pergelangan tangan Leandra memerah, ada goresan seperti bekas cakaran kuku disana. Karena kulit putih Leandra, luka yang di timbulkan terlihat begitu kontras dengan warna kulit Leandra.
Leandra menatap Elliot dengan menyipitkan matanya, "Kau memata-mataiku lagi ya?" Tuduh Leandra yang tepat sasaran.
"Ini terakhir kalinya memata-mataimu. Jika besok pria itu melakukannya lagi, orangku akan langsung menghajarnya." Elliot menyahuti perkataan Leandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Destiny
General FictionTidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada rasa panik ataupun takut. Dinginnya air laut seakan menyayat kulit, hatinya semakin membeku melihat s...