Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)

Broken Home

Kehidupan pertamanya,bisa dikatakan Bianca kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus mandiri,dewasa sebelum waktunya.

Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah.

Bianca Camilla Winchester.

Dikehidupan keduanya ini ia hanya ingin bahagia,menikmati apa yang selama ini tidak pernah ia miliki.

Terlahir sebagai putri seorang Marquess kaya raya.

"Tuhan mungkin lupa menghapus memori kehidupanku sebelumnya,baiklah mari kita nikmati kehidupan seorang konglomerat tanpa beban hidup".

**

Bianca seorang gadis yang tinggal bersama adik laki laki serta kakek neneknya,sejak kecil dibesarkan oleh sepasang suami istri yang sudah renta.

Ibunya terpaksa pergi merantau demi kelangsungan masa depan kedua anaknya.

Sedangkan sang ayah,pergi meninggalkan mereka.

Saat itu Bianca baru berusia 1,5thn dan ibunya tengah mengandung sang adik ketika sang ayah dengan tega melepaskan tanggung jawabnya.

Alasan ekonomilah penyebabnya.

'Makan tidak makan yang penting kumpul' kata itu tak berarti untuk pria tak bertanggung jawab itu.

Lebih baik menyelamatkan perut sendiri dulu baru memikirkan anak istri,mungkin itu yang ayah mereka fikirkan.

Ditinggalkan bersama kakek dan nenek sang ibu pergi kekota besar.

Demi anaknya kelak bisa sekolah,demi masa depan yang lebih cerah itu harapan sang single parent.

Dimata orang lain kedua anak itu tumbuh layaknya anak lainnya,bermain dan bergurau bersama teman sebayanya.

Yang membuat mereka berbeda ialah tidak ada kasih sayang orang tua yang menyertai.

Tidak ada ayah yang akan menggendongnya ketika mereka menangis saat bermain dengan temannya.

Tidak ada harum masakan ibu ketika bangun tidur,tidak ada belaian sayang ketika mereka sedih.

Bergantung kepada sepasang orang tua renta,asal memiliki tempat berteduh dan bisa makan bagi mereka itu sudah cukup.

Hingga tumbuh dewasa Bianca sudah terbiasa mandiri,melakukan apapun sendiri tidak seperti anak lain yang masih mendapat sokongan dari kedua orang tuanya,dia tidak.

Ibunya meninggal bahkan sebelum bisa menikmati hasil keringat sang anak.

Merantau kekota besar, hidup dikontrakan kecil,berbekal ijasah SMA bekerja sebagai buruh pabrik Bianca mulai menggantikan peran sang ibu.

Adiknya masih butuh biaya sekolah, kakek neneknya semakin tua penyakit mulai menggerogoti tubuh renta itu.

Begitu berat beban dipundaknya.

Ekonomi bagi 'sebagian' orang bukanlah menjadi masalah tapi bagi 'kebanyakan' orang itu adalah momok yang menakutkan.

Bekerja terlalu keras,dari pagi hingga malam, tak ada kata libur untuknya ,lama kelamaan membuat tubuh Bianca tidak mampu menanggungnya.

Bagaimana bisa tidur nyenyak jika bayangan keluarganya didesa selalu menghantui.

Tubuh gadis itu tumbang, asam lambungnya sudah kronis bahkan sudah menjalar ke organ tubuh lain.

Orang orang menyebutnya komplikasi.

Lalu pada usianya yang memasuki ke 25thn gadis itu pasrah melepaskan dunia yang keji ini,berpulang kepangkuan-Nya  berharap segera bertemu sang ibu.

**

Apakah ini surga,rasanya seperti sedang melayang,hangat dan nyaman.

Pasti ini yang namanya surga.

"Hmm..Sssstt".

Sering kudengar gumaman tak jelas,suaranya sungguh merdu membuat hatiku menghangat, mungkin itu suara  malaikat yang sedang bersenandung.

Aku tak tahu sudah berapa lama aku disini sendirian.

Aku pun tidak tau kenapa,tapi semakin lama tempat ini terasa semakin sempit, sesak susah bergerak.

Semakin jelas suara suara seperti seseorang sedang mengajakku berbicara.

Kadang bersenandung.

Lebih sering  kurasakan tubuhku seperti mendapat usapan lembut tak kasat mata.

Apa para malaikat memang malu menunjukan wujudnya?.

Lalu suatu ketika aku merasakan tubuhku seperti terdorong keatas.

Ada apa ini?.

Disana dapat kulihat cahaya putih,apa para malaikat yang mendorongku menuju cahaya itu.

Dorongan itu terasa semakin kuat,lalu ketika tubuhku melewati cahaya.

"Huek...huek...huek".

Silau,aku tidak bisa melihat dengan jelas semua buram.

Aku tidak bisa menggerakkan kaki dan tanganku leluasa.

Menangis,

Suaraku berubah menjadi tangisan.

Bayi..

Ya bayi...

Ini tangisan bayi.

Apa aku terlahir kembali menjadi bayi?.

Oh tidak...

Ini tidak mungkin...