Terdengar teriakan didalam ruangan yang tertutup rapat, tapi penjaga pintu tetap diam tak berkutik.
"Biarkan kami keluar,atau akan kuhancurkan kerajaan ini".
"Ayah..sudahlah apa kau tidak lelah sejak tadi berteriak teriak,mereka tidak akan melepaskan kita".
Begitu mendengar titah raja semalam Marquess dan Bianca berusaha melarikan diri dari istana sayangnya mereka tertangkap dan kini terkurung diistana utara.
"Seharusnya dari awal kita melawan tidak perlu datang keibu kota,sekarang kita sudah jatuh kedalam perangkap Putra Mahkota". Marquess naik pitam.
"Apa ini begitu buruk ayah?".
"Mereka memberi kita tanah tapi juga mengikat kita agar berada diibu kota, dan menjadikanku ketua perserikatan pedagang untuk menyingkirkan tangan kanan ratu yang sebelumnya memegang posisi itu,tidak akan ada yang menolak jika posisi itu diberikan kepadaku, dan ratu jelas tidak akan bisa mempengaruhiku, apa lagi dengan posisi itu aku bisa saja menghancurkan semua bisnis ilegal yang selama ini dibiarkan, Raja dan Putra Mahkota ingin menjadikanku anjingnya".
"Raja butuh bantuan kita,dan ratu akan mulai menyerang kita,benar begitu ayah?".
"Ya..itu benar putriku, kau, kakakmu dan seluruh wilayah kita berada dalam bahaya, kita akan menjadi musuh banyak bangsawan busuk itu".
Bianca terdiam, ia mencerna semua kata kata ayahnya.
Dimanfaat dan dijadikan tumbal, bukankah menyedihkan.
'Walaupun kami kaya dan cukup kuat tapi jika para bangsawan itu menyerang bersamaan kami tetap akan goyah'. Batin gadis yang tengah berfikir keras.
Tok..tok...
Richard sang Putra Mahkota masuk kedalam ruangan Marquess dan Bianca, dengan santainya ia menyapa kedua orang yang jelas sedang tidak bersahabat itu.
"Selamat malam Marquess,lady. Saya mendengar bahwa anda akan meninggalkan istana jadi saya menyempatkan diri untuk mampir".
"Apa maumu?". Teriak Bianca.
"Lady,anda sungguh menawan sayang sekali saya belum berkesempatan berdansa dengan anda malam ini,lain kali saya pastikan saya yang selalu berada disamping anda".
"Tidak akan ada lain kali kau dengar brengsek".
'sial aku mengumpat pada Raja berikutnya'.
"Bianca tenanglah,biar ayah yang bicara". Marquess menenangkan putrinya yang emosi.
"Yang Mulia,anda tidak perlu melakukan semua ini, saya tidak tertarik dengan semua intrik kerajaan ini".
"Apa maksudmu Marquess,Raja memberikan anda hadiah dan anda bahkan tidak berterima kasih".
"Anda menjadikan kami pion Yang Mulia,anda dengan sadar menjadikan Winchester menjadi tameng dan tumbal apa anda tidak menaruh simpati pada rakyat anda sendiri,apa yang akan terjadi pada rakyat Winchester jika kami goyah".
"Marquess,anda adalah orang dengan kekuatan terbesar dikerajaan ini, tidak akan ada yang berani melawan anda, anda tidak perlu khawatir kami akan selalu berada dibelakangmu".
"Saya tidak tertarik".
"Oh..Marquess apa anda tidak bertanya tanya dimana Putra anda ?".
"Dimana kakakku,apa yang kau lakukan?".
Bianca bangun dari duduknya menunjuk wajah pria yang membuat semua masalah dalam hidupnya.
Richard meraih tangan Bianca tepat diwajahnya lalu mencium punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia✔️ (28/02/2022)
RomanceKehidupan pertamanya,bisa dikatakan kurang beruntung, hidup sebagai anak pertama ia dituntut harus hidup mandiri,dewasa sebelum waktunya. Lahir dalam keluarga broken home tidaklah mudah. Lalu ia lahir kembali. Sebagai Bianca Camilla Winchester. Pu...